Penggunaan ventilasi mekanik menimbulkan efek samping dan komplikasi, salah satunya adalah infeksi jalan nafas. Infeksi jalan nafas yang berhubungan dengan ventilator adalah ventilator associated pneumonia (VAP). Suction dilakukan untuk mempertahankan jalan nafas , meransihkan secret gsang batuk, membersihakan secret pada pasien yang terpasang ETT. Tindakan suction merupakan salah satu prosedur penghisapan lender, yang dilakukan dengan memasukkan selang kateter suction melalui selang ETT. Selang kateter suction yang digunakan ada dua tipe. Yaitu close suction system (CSS) dan open suction system (OSS). Penggunaan CSS digunakan pada psien yang terpasang ETT atau ventilator, terutama dalam pencegahan hypoxemia dan infeksi nosocomial (VAP).
CSS digunakan untuk mencegah kontaminasi udara luar, kontaminasi pada petugas dan pasien, mencegah terjadinya hypoxemia, mencegah penuruan saturasi oksigen selama dan sesudah dilakukan suction, menjaga tekanan PEEP dan tekanan positif pressure ventilasi terutama pasien yang sensitive bila lepas dari ventilator seperti pasien yang apneu atau pasien yang butuh PEEP tinggi. Secara unit cost menggunakan CSS lebih efektif dibandingkan dengan OSS karena tidak menggunakan dua tenaga, tidak menggunakan glove steril dan tidak sering diganti. Pneumonia nososkomial menduduki urutan ke 2 sebagai infeksi nosocomial di rumah sakit di AS. Angka kejadian pneumonia nosocomial berkisar 5-10 kasius per 1000 pasien yang terpasang ventilator, angak kematian berkisar 20-50%. Angka kejadian pneumonia nososkomial 5-10 per 1000 pasien di jepang. Kejadian infeksi nosocomial karena ventilator secara nasional belum ada di Indonesia yang ada hanya data dari beberapa rumah sakit swasta atau pemerintah dan angkanya masih bervariasi (PDPI,2003). Pasien ICU terutama yang terpasang alat infasif seperti ventilator , mudah terjadinya infeksi nososkomial VAP, sehingga perlu prinsip kesterilan penggunaan alat dan tindakan yang tepat dalam bekerja.
METODOLOGI PENELITIAN
Desain penelitian merupakan suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data. PEnelitian ini menggunakan Quasisperimental dengan rancangan post test design, rancangan ini melibatkan kelompok eksperimen menggunakan closed suction system dan kelompok control menggunakan open suction system. Kedua kelompok dilakukan post test 3 hari pemakaian ventilator untuk melihat kejadian infeksi nosocomial VAP. Melalui desain ini dapat dilihat bagaiman keefektifan penggunaan closed suction system dalam mencegah terjadinya infeksi nosocomial VAP pada pasien dengan ventilator. Penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pasien yang terpasang ventilator di ruang ICU rumah sakit awal bros pekanbaru. Data jumlah pasien yang terpasang ventilator bulan November dan desember 2012 berjumlah 30 pasien. Populasi adalah keseluruhan objek atau subyek yang memiliki karakteristik tertentu yang diteliti. Pengambilan sample penelitian ini dengan menggunakan tehnik purposive sampling yaitu tehnik pengambilan sample dari populasi yang sesuai dengan keinginan peneliti berdasarkan tujian ataupun masalah penelitian serta karakteristik subjek yang diinginkan.
Peneliti mengambil sample sebanyak 30 orang, perlakuan pertama pada 15 kelompok eksperimen menggunkan closed suction system dan perlakuan kedua pada 15 orang control menggunakan open suction system. Sesuai teori Burn dan Grove, dalam melakukan pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan alat ukur dengan lembar observasi. Lembar observasi berisi tentang ada atau tidaknya kejadian infeksi nosocomial VAP. Hal-hal yang diobservasi adalah suhu,leukositm secret trachea, P/F rasio, Tho foto dan kultur sputum bila ditemui gejala klinis.
Pada analisa ini digunakan uji non parametric Chi square, digunakan untuk mengetahui keefektifitas closed suction system (kelompok eskperimen) dan open suction system (kelompok control) dalam mencegah infeksi nosocomial pada pasien terpasang ventilator. Derajad kemaknaan yang digunakan pada uji ini adalah 0,05. Bila ui statistic didapatkan p value <(0,05).
PEMBAHASAN
Menggunakan uji Chi-Square pada kelompok CSS dan OSS dengan tingkat kepercayaan 95%, diketahui tidak ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan CSS dan OSS terhadap kejadian infeksi nosocomial VAP, sehingga dapat disimpulkan bahwa closed suction system tidak lebih baik dengan open suction system dalam mencegah infeksi nosocomial VAP pada pasien dengan ventilator.
Pada penelitian ini berbeda dengan konsep penelitian sebelumnya.Hal ini kemungkinan disebabkan oleh singkatnya hari rawat pasien, jumlah pasien yang digunakan sebagai responden, selain itu berdasarkan hasil observasi yang dilakukan bahwa semua perawat ICU berkomitmen terhadap tehnik steril saat melakukan suction pada pasien yang menggunakan open suction system, selain itu juga karena adanya penggunaan antibiotic pada seluruh responden dimulai dari awal perawatan. Dilihat dari segi cost effective berdasarkan penelitian tentang keuntungan penggunaan closed suction sytem yang dilakukan oleh sugiyanto dan lanjar (2000) melalui biaya manfaat secara normative dengan standarisasi biaya operasional untuk 1 minggu masing-masing kateter mempunyai tingkat cost effective yang berbeda-beda dimana penggunaan closed suction system memberikan tingkat cost effectiveness yang lebih baik dibandingkan open suction system.
KESIMPULAN
Setelah dilakukan penelitian tentang “efektifitas penggunaan closed suction system dalam mencegah kejadian infeksi nosokomila VAP pada apsien dengan ventilator, amak dapat disimpulkan bahwa kejadian VAP tidak dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin, baik menggunakan CSS dan OSS. Kejadian VAP dengan menggunakan closed suction system sebanyak 2 orang (13,3%) dan kejadian VAP menggunakan open suction system adalah 5 orang (33,3%). Hasil uji statistik menggunakan Chi-square didapatkan nilai p= 0,195 berarti pada alpha 5% terlihat tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rat jumlah kejadian VAP menggunakan closed suction system dengan open suction sytem tidak lebih efektif dibandingkan open suction system.
Peneliti
- Syafni : Perawat RS Awal Bros Pekanbaru
- Siti rahmalis HD,MNS : Dosen KMB PSIK-universitas Riau
- Misrawati, M.Kep.Sp.Mat : Dosen Kep Maternitas dan Anak PSIK-Universitas Riau