Wednesday, December 16, 2015

Teriakan itu Masih Terdengar Di Telingaku

Sakiiittt....
Sudaahhh ibu..
Sakittt aku gak mau ditusuk lagi...
Ampun....
Mama tolong....
Allah tolooonggg...


Teriakan itu bukan berada di sebuah sinetron atau drama,coba sesekali anda masuk ke ruangan talassemia bagian tranfusi. Anda akan melihat pemandangan yang memilukan. Berjajar tempat tidur pasien dengam puluhan kantong darah yang digantung di masing-masing tempat tidur pasien. Tidak jauh dari ruangan tersebut terdapat ruangan tindakan yang hanya terdiri beberapa tempat tidur. Ruang tindakan tersebut di peruntukkan untuk memasang akses vena yang digunakan untuk tranfusi. Untuk para balita sudah tergambarkan wajah-wajah cemas dan ketakutan ketika memasuki ruangan tranfusi,bisa dibayangkan ketika memasuki ruangan tindakan para balita sudah teriak dan menangis. Meskipun digendong oleh ibunya, dibawakan mainan dan makanan tetapi tidak mampu mengalihkan trauma mereka. Ketika ditidurkan di atas tempat tidur butuh banyak orang untuk membuat para balita tersebut untuk tenang, dari ibunya yang ikut tiduran diatas tempat tidur, sampai sambil menyusui bagi balita yang menyusui, merelakan tangan dan anggota tubuhnya untuk digigit ketika kesakitan, ada yang memegang tangan dan kaki, belum lagi mendengar tangisan dari temannya, semua itu hanya diperuntukkan agar mereka bisa tranfusi.Kenapa mereka tranfusi? Kita tahu penyakit talassemia itu masalah kelainan darah.
 
Teriakan itu Masih Terdengar Di Telingaku

Dikutip dari www.thalassemia.org, thalasemia merupakan penyakit bawaan yang diturunkan dari salah satu orangtua kepada anaknya sejak masih dalam kandungan. Jika pasangan suami-istri adalah pembawa gen thalasemia, maka kemungkinan anaknya akan menderita thalasemia sebesar 25%, pembawa gen thalasemia (50%) dan normal (25%).

Penyakit Thalasemia
 
Hemoglobin (Hb) merupakan suatu zat di dalam sel darah merah (eritrosit) yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru ke seluruh jaringan tubuh dan memberi warna merah pada eritrosit. Dalam keadaan normal, hemoglobin utama terdiri dari gugus heme dan mempunyai dua rantai alfa (α) dan utama rantai beta (β). Thalasemia terjadi karena kelainan atau perubahan pada gen globin α atau β yang mengatur produksi rantai α atau β . Berkurang atau tidak terbentuk sama sekali rantai globin disebut sebagai Thalassemia. Keadaan ini menyebabkan produksi hemoglobin terganggu dan umur eritrosit memendek. Dalam keadaan normal, umur eritrosit berkisar 120 hari.
Teriakan itu Masih Terdengar Di Telingaku

Masihkan kita bisa tertawa melihat semua itu? Kalau masih bisa tertawa dan tidak pilu  mungkin hati kita yang perlu dievaluasi,seberapa kotor dan sombongnya hati kita tersebut. Ketika aku bertanya kepada orang tua yang mendampingi,jawabannya pelan dan meneteskan air mata sambil berkata " neng, siapa yang mau diberikan ujian seperti ini, semua orang tua menginginkan anaknya sehat sampai dewasa." Ada desah kepasrahan ketika melihat raut wajah sang ibu. Ada wajah penuh harap semua penderitaan anaknya segera berakhir.

Hati siapa yang tidak pilu melihat anak dari usia 10 bulan sampai sekarang usia 5 tahun, rutin tranfusi. Seminggu sekali mesti tranfusi dan itu berarti harus ditusuk jarum untuk memasang set tranfusi. Aku melihat sekilas semua pembuluh darah hampir merata terdapat bekas tusukan. Dari tangan,lengan,kaku,betis paha semuanya ada titik hitam bekas jarum. Aku sekilas menghitung kalau sekarang usianya sudah 5 tahun mulai tranfusi dari 10 bulan berarti 4 tahun x 12 bulan x 4 minggu: 192 kali tusukan. Tidak dibayangkan badan sekecil dan sepolos itu menerima ratusan jarum. Ada wajah ketakutan ketika di pegang oleh beberapa orang, ada sorot kepedihan ketika harus menerima sakitnya tusukan jarum. Dan ada wajah putus asa dan hampa ketika memandangi setetes demi setetes kantong darah yang menggantung di tiang infus. Aku menengok lagi ke sisi lain dalam ruangan itu, tidak berbeda dengan anak-anak yang lain yang menunggu untuk tranfusi,seperti halnya wajah-wajah lelah seorang ibu/bapak mengantarkan dan menunggu anaknya selesai tranfusi.

Ketika mendengar cerita seorang ibu yanng memiliki anak penderita talassemia aku hanya bisa menguatkan dan tidak menganjurkan yang muluk-muluk. Karena tidak semua orang kuat menghadapi kondisi seperti ini, memiliki anak yang ketergantungan tranfusi. Belum lagi ketika dewasa dia mengalai pembengkakan limfa yang merupakan komplikasi dari tranfusi dan efek dari talassemia tersebut. Ketika seseorang mengalami pembengkakan limfa maka dia harus dioperasi dan dipotong limfanya. Kalau tidak akan menggaggu metabolisme tubuh dan mengganggu organ sekitarnya didesak oleh limfa yang semakin membesar.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (Al-Munafiqun: 9)

Sesekali tengoklah ke rumah sakit biar kita selalu ingat bahwa besarnya rasa syukur yang harus kita ucapkan atas nikmat sehat itu. Bolehlah kita berkunjung ke bawah jembatan supaya kita tidak terlalu rakus dengan harta dunia. Dan jangan lupa kita melewati heningnya orang jalanan agar kita tidak terlalu berambisi terhadap kesenangan dunia. Bisa jadi kita lupa bersyukur karena diberikan nikmat sehat yang terus menerus. Boleh jadi kita terlalu sombong karena memiliki istri/ suami yang rupawan dan dicukupkan dari materi. Mungkin kita terlalu berbangga diri mempunyai anak-anak yang cakep, sehat dan pintar sehingga memandang rendah orang lain yang susah memiliki keturunan.

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). Katakanlah: ‘Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?’ Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Rabb mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (Ali ‘Imran: 14-15)

No comments:

Post a Comment