Thursday, September 3, 2015

Anda Alergi atau Memiliki Penyakit Autoimun Lain?

Bagai para perawat klinik mungkin sudah hafal mengenai penyakit myastenia gravis atauGBS (gullian barre syndrom). Penyakit autoimun yg menyerangs sistem saraf pernafasan.  Penyakit yang mengancam hidup seorang pasoen dan membutuhkan penanganan yang intensif.
Sering pada pasien myastenia dan GBS dirawat di ruang intensif sampai 100 hari atau lebih. Malah kadang untuk pasienn myastenia sering terjadi serangan berulang sehingga menyebabkan gagal nafas.
Salah satu terapi untuk mengurangi toksin yang terdapat dalam plasma adalah suntik immunoglobulin atau dilakukan plasmaforesis.

Plasmaferesis adalah proses mengeluarkan plasma donor untuk mengekstrak komponen tertentu dan mengembalikan bagian-bagian yang tidak dibutuhkan ke donor. Proses ini terus-menerus menggunakan sirkulasi darah dari donor melalui mesin dan dikembalikan ke donor. Proses ini memungkinkan untuk menghapus elemen yang diinginkan dari volume besar plasma
Plasmaferesis berasal dari kata plasma dan aphairesis, yang berarti memisahkan plasma. Beberapa penulis membedakan antara plasmaferesis dan plasma exchange. Plasma exchange dipakai untuk tindakan yang lebih ekstensif dengan jumlah yang besar. Plasmaferesis adalah istilah umum dan dapat dipakai untuk pemisahan plasma dalam jumlah kecil maupun besar. Plasmaferesis mula-mula diperkenalkan pada awal abad ini oleh Fleig dan Abel dkk. Pada saat itu hanya sedikit yang menaruh minat untuk pemakaian klinis, sebab pemisahan plasma secara manual adalah tidak praktis dan membuang waktu. Pada tahun 1960 Schwab dan Fahey melaporkan bahwa plasmaferesis berguna bagi penderita makroglobulinemia Waldenstrom dan penderita hiperviskositas.
mekanisme kerja plasmaferesis adalah menghilangkan autoantibodi, alloantibodi, kompleks imun, protein monoklonal, toksin atau menambah faktor yang spesifik dalam plasma. Jadi plasmaferesis hanya boleh dilakukan bila terdapat bukti bahwa penyakit tersebut adalah akibat faktor yang abnormal dalam plasma atau akibat kurangnya faktor yang normal terdapat dalam plasma. Plasmaferesis dapat dilakukan dengan beberapa cara: Secara manual Plasmaferesis dalam jumlah yang sedikit (misalnya sampai kira-kira 500 ml) dapat dilakukan secara manual. Darah vena dikeluarkan ke dalam kantung yang berisi antikoagulan. Setelah kantung penuh atau sudah tercapai jumlah yang diinginkan, aliran darah diputuskan dan penderita diberi larutan NaCl 0,9% agar aliran pada vena tetap terbuka. Darah dalam kantung diputar dalam centrifuge, plasmanya dibuang dan komponen lain dikembalikan ke penderita.Dengan menggunakan cell separator Prinsip kerja cell separator dapat berupa continuous flow centrifugation (CFC) atau intermittent flow centrifugation (IFC). Pada CFC proses pengambilan darah, pemisahan komponen dan pengembalian komponen berjalan secara kontinyu, sedang-kan pada IFC proses tersebut berjalan secara bergantian. Saat ini sedang dikembangkan cell separator yang menggunakan teknik membrane filtration. Dengan cara ini, plasma mengalir melalui membran yang akan menyaring komponen spesifik yang ada di dalam plasma. Uqntuk cairan pengganti  Federal and American Association of Blood Bank memberi pedoman bahwa plasmaferesis sejumlah 1000 ml/minggu dapat dilakukan tanpa cairan pengganti yang mengandung protein pada donor dengan ukuran badan rata-rata, tetapi dengan tetap memantau kadar protein serum donor tersebut. Terapi plasma-feresis tentu berbeda dengan plasmaferesis pada donor. Pada penderita untuk donor plasma dengan keadaan gizi yang baik. Biasanya juga dianjurkan diit tinggi protein bila bukan merupakan kontra-indikasi. Fresh frozen plasma, albumin atau derivat plasma lain dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan koloid sebagai pengganti plasma penderita. Pemakaian plasma sebagai cairan pengganti, penting pada penyakit-penyakit akibat kekurangan suatu faktor dalam plasma misalnya thrombotic thrombocytopenic purpura. 

Mungkin agak sedikit membingungkan bagi oranh awam. Saya akan memberikan cerita sedikit.
Suatu hari ada seorang dokter yang datang ke ruangan intensif kami 
Dokter : teh ada tempat kosong?
Perawat :untuk siapa dok?
Dokter : untuk saya?
Perawat : untuk dokter? Pasien mau masuk dengan apa?
Dokter : saya teteh..mau numpang plasmaforesis
Perawat : kenapa plasmaforesis ?
Dokter : saya alergi
Perawat : bisa ya dok?
Dokter : gini teh alergi itu autoimun, sy hanya membersijkan plasma saja,mengurangi kotoran di plasma,siap tahu berkurang namanya juga ikhiar
Dan benar sampai sekarang dokter tersebut sudah berkurang alerginya.

Kalau untuk mengenai biaya plasmaforesis,setiap rumah sakit berbeda beda tapi, di rumah sakit rujukan di jawa barat sekitar 5 juta sekali plasmaforesis, tapi kalo update harga terbaru sy tidak tahu.
Sehat itu mahal bukan? Tapi seringkali kesehatan yang membuat kita lupa untuk bersyukur.

No comments:

Post a Comment