Monday, September 14, 2015

With Drawing and With Holding

Seorang pasien yang dirawat ,suatu saat pasti mengalami perubahan kondi.Apalagi pasien yang terdapat di ICU. Seseorang pasien yg hendak masuk ICU pun biasanya di lakukan penjelasan. Penjelasan itu mengenai alasan/ kriteria pasien kenapa yang dimasukkan di ICU. ada kriteria khusus dan prioritas.Kalau kriteria khusus itu biasanya standar tersendiri yang sudah dibuat berdasarkan SOP. Sedangkan prioritas misalnya ada seseorang kakek usia 78 tahun dengan diagnosa MODS disisi lain ada seorang ibu hamil terjadi eklamsi dan gawat janin usia masih 30 tahun,maka biasanya yang jadi prioritas utama adalah ibu hamil meskipun yang konsul terlebih dahulu membutuhkan ICU adalah kakek tersebut

Namun hanya ada empat kemungkinan bagi pasien yang masuk ICU: sembuh (getting better), meninggal, mengalami mati batang otak (brain stem death), atau dalam kondisi tidak ada harapan hidup dan sepenuhnya bergantung dengan bantuan ventilator.

Ketika terjadi kondisi kritis biasanya keluarga akan diberikan edukasi dan penjelasan terhadap keputusan yang akan diambil. Ada beberapa keputusan yang diambil selain mengusakan maksimal apabila telah dilakukan usaha yang maksimal,baik itu berupa tindakan ataupun terapi yanh diberikan. Diantaranya with-holding dan with-drawing

With-holding diartikan sebagai tindakan untuk tidak memberikan terapi baru walau ada indikasi penyakit baru,namun tindakan yang sudah terlanjur diberikan tidak dihentikan. Sedangkan with-drawing adalah menghentikan semua terapi yang sudah diberikan kepada pasien sejak awal namun terbukti tidak bermanfaat.Jadi with-drawing lebih bersifat aktif dibandingkan with-holding yang cenderung pasif dalam mengakhiri hidup pasien.
With-drawing juga lebih cepat menghasilkan kematian secara cepat dan pasti.

Yang tergolong life support yang bisa dihentikan adalah perawatan ICU, CPR, alat pengontrol irama jantung, intubasi trakeal, ventilator, obat-obat vasoaktif, total nutrisi parenteral, organ buatan, transfusi darah, serta monitoring secara intensif. Di Indonesia, untuk pemberian antibiotik, nutrisi, dan cairan dasar bahkan termasuk life support yang dihentikan

Namun di Indonesia ada beberapa rumah sakit yang masih merasa tabu untuk memberikan saran tindakan tersebut ke keluarga pasien.Ada beberpa pelanggaran yang tersirat dalam keputusan terswbut diantaranya:
Pertama pelanggaran etik uang dimaksud adalah dari segi finansial juga seharusnya biaya untuk perawatan yang sia-sia bisa dialokasika
Selain itu melanggar kewajiban untuk tidak menyiksa pasien dan melanggar hak pasien.
Dan terakhir dari sisi keadilan, maka akan melanggar hak pasien lain.
Artinya, pasien yang lebih memiliki harapan hidup seharusnya lebih diprioritaskan.

Sayangnya masih banyak dokter yang tidak berani melakukan tindakan with-drawing maupun with-holding mungkin karena memberi kesan sengaja membunuh. Padahal yang dituju bukan mengakhiri nyawa pasien namun menghentikan prosedur sulit yang sia-sia.

No comments:

Post a Comment