Monday, August 31, 2015

Sang Jarum Penghantar Maut

Bisakah kita melihat ada garis putih memanjang yg kearah samping ?? Yupp.,kalau sudah menemukan,mungkin yg anak kesehatan sudah paham.Sedikit saya jelaskan sepengetahuan otak saya.
Garis kecil itu bukanlah goresan yg tidak sengaja dilembar thorax foto/rongten,tapi itu adalah jarum pentul yang bersarang di paru-paru.
Ko bisa ????

Ya bisa,karena itu merupakan fakta dan ada kejadiannya,jadi kebetulan bukan magic,klenik bahkan santet.
Here we go..
Untuk para wanita yg memakai jilbab,mari kita tengok ketika berdandan memasangkan jilbab.
Sering sekali ketika di toilet/kamar ganti,ketika memakai jilbab maka jarum tidak diletakkan dimeja hias/dpn cermin,tapi ditaruh dimana??

Yuhu.. anda benar !!!Tapi jarum itu digigit dimulut. (Katanya biar praktis). Padahal tahu sendiri namanya wanita tidak bisa diam.Wanita itu kan katanya multi tasking dengan perbendaharaan kata sekian kali lipat dibandingkan pria. Ketika memakai jilbabpun meskipun mulut menjepit jarum tetap saja bisa sambil berbicara.
Bisa dibayangkan menggigit jarum sambil ngobrol,bisa juga lupa kemudian tertelan.
Kalau kasus diatas,hampir mirip.

Kasus itu menimpa pada seorang anak kecil yang sedang bermain layangan. ketika layangannya sobek anak tersebut ingin menguncinya dengan jarum.Namun naasnya ketika sedang menggigit jarum,ada temannya yg menepuk dari belakang.
Dengan posisi yang tidak siap ketika mulut menjepit jarum anak tersebut kaget dengan tepukan dari belakang oleh temannya.Bisa di duga karena tersedak jarum itu langsung reflek tertelan. Posisi yg tidak siap untuk menelan maka epiglotis pun membuka,hingga jalan trakhea terbuka lebar memungkinkan jarum masuk ke trakhea bukan saluran pencernaan.

Kebetulan anak ini mengalami musibah yang tidak menyenangkan,karena  tersedaknya tidak sampai saluran nafas atas.Tapi langsung melesat jauh ke saluran nafas bawah.

Kalau penanganan kasus di saluran atas kan lebih mudah dibandingan tindakan untuk kasus saluran nafas bawah.
Mungkin untuk penanganan saluran nafas atas bisa diambil pake alat lewat mulut.
Tapi kalo si jarum nyasar terlalu jauh sampai jalan-jalan keparu-paru, maka satu2nya jalan adalah operasi,dan itu berarti harus membuka rongga dada (termasuk memotong tulang rusuk).

Banyak orang mengira ketika wal-awal tersedak tidak ada komplikasi misalnya sesak dan anaknya baik-baik saja karena bisa bernafas dengan baik. Tapi yg ditakutkan adalah komplikasi infeksi,namanya benda asing yg tidak steril memiliki resiko tinggi kena infeksi, apalagi itu menyerang salah satu organ vital kita.

Sesekali bolehlah,kita menengok ke IGD bedah,berapa banyak kasus tersedak karena jarum.
Semoga ini menjadi peringatan kita untuk lebih berhati-hati. Jangan sampai karena bermaksud bercanda atau ngeledek dengan membuat kaget teman,malah berujung petaka bagi orang lain.

Sunday, August 30, 2015

Matang Sebelum Waktunya

Matang Sebelum Waktunya
foto : forkom-jerman.org

Dulu ya ketika kuliah mendengar kata " menikah " rasanya semuanya indah. Membayangkan rasanya boncengan bareng, kemana mana berdua dan ehm..segalanya jadi halal.

Sampai terkompori dg membaca buku menikah dini, tapi suatu saat menghadiri kajian di fakultasku ustad tersebut materinya juga tentang pergaulan bebas.
Jangankan namanya pacaran mendekati zinapun kita dilarang.Setelah itu booming buku 'Nikmatnya pacaran sesudah perikahan' karya ustad Salim A Fillah.
Beliau setuju sekali dg materi yang di sampaikan dalam buku tersebut,tapi menikah ada beberapa modal yang harus disediakan.

Tidak seperti yang terjadi jaman sekarang, beberapa pernikahan yang terjadi karena hamil duluan.
Karena untuk menikah dan memainkan peran sebagai suami atau istri perlu beberapa bekal yang harus diketahui.Itu baru sebataa peran masing-masing belum lagi membangun sebuah bangunan yang bernama Rumah Tangga.

Ketika masih single mau kemana saja bisa,mau ikut majelis taklim kemanapun bahkan sampe larut malam asal aman tidak masalah. Ibadah harian misal tilawah dg ikut group ODOJ lancar jaya. Selain itu mau ngenet update jejaring sosial pun tidak pernah kuper dan selalu bisa menulis kata2 yg supeeerrr. Buku bacaan punya target seminggu selesai berapa buku termasuk novel sebulan bisa beli 10 novel

Ketika menikah?
Pulang kerja ingin cepat pulang krn ada si kecil yg menunggu, sampai rumahpun tidak akan tega pegang hape apalagi main jejaring sosial sedangkan dede sedang minta menyusu ataupun ada dalam gendongan. Sebisa mungkin menggunakan waktu sebaiknya menggunakan wakyu berdua dengan si kecil.
Ketika petang datang,sebisa mungkin menyusul untuk tidur karena tidur pun tidak lernah nyenyak karena bererapa jam pada malam hari dede kehausan atau kelaparan minta beberapa teguk ASI.

Mungkin kalo dirumah Alhamdulillah ada seseorang yg membantu mengasuh dan mengurus rumah tangga jadi emosi tidak meledak2 karena urusan rumah tangga yanh tidak ada habisnya.
Tidak terbayangkan ketika kerja pulang rumah belum beres harus jemput anak di day care, ketika malampun minta perhatian semuanya mengasah emosi dan kegesitan kita bisa mengerjakan beberapa pekerjaan dalam satu waktu.
Tidak ada kata bisa berdandan, luluran , pulang kerja jalan jalan dulu ke mall yang ada urusan dapur,popok dan anak ( blm urusan suami hehheh).

Jadi para para jomblowan dan jomblowati silahkan bekali mental, agama dan finansial sebelum terjun ke dunia rumah tangga.
Saya sudah banyak melihat ketika seotang wanita terlalu dini untuk menikah entah itu dari segi usia dan pengetahuan,maka yg ada beban pikiran ketika usia semakin tua. Mungkin kata lain " pubernya telat" atau blm siap menghadapi peliknya rumah tangga jadi muncul berbagai banyak penyakit yang sebetulnya itu muncul krn beban pikirannya dia,jadi badan lebih ringkih dibandingkan usia.

Silahkan bagi jomblowan jomblowati nikmati masa kebebasan ntk hal yg positif,entah menuntut ilmu ataupun sekedar taddabur alam. Nikmati mencari bekal untuk dibawa dalam proses menikah.
tapi bukan berarti terlalu ideal mematok calon pasangan.
Karena kadang kenyataan tidak seindah mimpi apalagi hayalan.

Nanti ada saatny sang jomblowan jomblowati menikmati manisnya bercanda dg pasangan, atau terharunya melihat tumbuh kembang sang buah hati, dan mengolah emosi meredakan masalah yang datang.
Sebagai seorang ibu, wanita itu harus pintar dalam mendidik anak anaknya,tidak hanya pintar akademik tetapi juga akhlak.
Entah peran apapun yang disandang baik ibu rumah tangga ataupun yang bekerja, tanggung jawab terhadap keluarga itu tetap yang utama. 

Monday, August 10, 2015

Di Atas Titian Takdir

foto : alurpikir.blogspot.com

Pernahkan anda menginginkan suatu penyakit?
Pernahkah anda mengharapkan terbaring lemah di atas bed pasien? 
Inginkah anda dipasang segala alat penunjang hidup? 
Dan maukan anda jika harus diberikan terapi tiap jam supaya bertahan hidup?
Jawabannya hampir semuanya pasti tidak mau,kecuali ketika anda sudah tidak ingin melihat dunia ini karena sudah putus asa.

Ketika aku menghadapi seseorang yang awalnya terdeteksi hamil,ternyata oleh dokter kebidanan bukan hamil,tetapi tumor ganas yayng bersarang di rahimnya. Maka ibu A ( sebut saja inisialnya A) 

Mari aku jelaskan sedikit kronologinya, ibu A terdiagnosa penyakit tumor ganas naka direncanakan untuk operasi. Tiba lah saatnya untuk operasi dan ternyata tidak berjalan mulus sesuai yang diharapkan.Operasi tersebut ternyata mengakibatkan perdarahan masive,ternyata tumor tersebut membesar dan menyerang di pembuluh darah besar maupun kecil. Setelah operasi otomatis tidak bisa ke ruang perawatan biasa tapi harus ke ruangan intensive.

Katena metabolisme tubuh untuk kompensasi terhadap perdarahan belum bagus maka harus menggunakan alat bantu nafas.

Beberapa hari perawatan di ruang intensive ternyata pengaturan cairan tubuh akibat kompensasi penyebaran tumor tidak bagus,terjadi penumpukan cairan di paru-paru dan juga terkumpul diperut.

Untuk mengeluarkan cairan diperut itu dipasang selang,dan juga terpasang pula selang di perut yg biasanya kita keluarkan terjadwal.

Perawatan dirumah sakit tidak hanya masalah biaya untuk pasien.Mungkin ada beberapa yang di tanggung oleh asuransi baik dari pihak pemerintah maupun swasta.

Tetapi keluarga yang menjadi yanggungan si pasien. Contoh ketika seorang suami di rumah sakit maka yang mengurus dan menunggu adalah istri atau keluarga terdekatnya. Tidak peduli suami yang sakit,rofa hidup tetap berputar dan kebutuhan sehari hari tetap keluar, belum lagi biaya lainnya selama keluarga menunggui yang sakit.

Ada salah satu pasien yang istrinya sakit maka sang suaminya sering bolos kerja dan sering ijin,oleh pihak kantornya dibero surat peringatan.

Bagai buah simalakama sang suami juga binggung karena tidak ada yang menunggu istrinya,sedangkan orang tuanya mengurus anaknya yang mesih dirumah. Sang suamipun akhirnya di pecat karena dengan alasan tidak disiplin.

Bisa dibayangkan tulang punggung kehilangan penghsilan,di sisi lain dia harus tetap mebgeluarkan biaya untuk pengobatan istri dan biaya hidup dia selama mengurus istrinya di rumah sakit.

Pernah suatu ketika aku ngobrol sama sang suami

Aku : " pak maaf ini ada resep yang harus beli diluar, ini todak masuk plafon asuransi pemerintah"

Sang suami : " obat apa itu teh "

Aku : " obat untuk pergerakan usus, kata farmasi lnsyaAllah harganya kurang dari 100ribu

Sang Suami : " saya mending beli pampers untuk istri,dibandingkan beli obat itu. Kasihan istri kalo tidak pake pampers.

(Untuk pasien yang bedrest total dan membutuhkan total care,pampers merupakan salah satu kebutuhan primer,karena pasien BAB di tempat tidur)

Kemudian akupun nelanjutkan pertanyaan lagi

Aku :" pak..bapak menyesal gak dan marah dengan kondisi seperti ini"?

Suami :" saya sudah usaha maksimal, hingga kondisi seperti saat ini. Saya anggap itu merupakan takdir saya.

Katanya rukun iman itu salah satunya pada takdir,ya mungkin jalan takdir saya seperti ini teh...

Greeaaaatttt...saluuttt...

Satu kalimat yang cukup membuat aku tertohok adalah percaya pada takdir setelah kita bertawakal.

Kita merupakan mahluk ciptaan Allah yang memilih jalan Islam sebagai pedoman hidup.Ada rukun iman dan rukun islam yang wajib kita amalkan untuk pembuktian ketahuhidan kita.

Diatas titian takdirlah kita berusaha dan berdoa.....

Sunday, August 9, 2015

Manfaat Rumput Liar Sereh (Cymbopogon citratus) bagi Kesehatan Manusia

Manfaat Rumput Liar Sereh (Cymbopogon citratus) bagi Kesehatan Manusia


Mudiiikkkkkkk.....Yah ketika kami mudik ke Purworejo dan suami sengaja ingin maen ke Yogyakarta. Tidak afdol rasanya tidak mencicipi makanan kuliner di jogja. Pada awalnya saya merekomendasikan untuk makan di salah satu rumah makan yg bernuansa pepohonan. Sayangnya pas sampai ke sana saya dan suami hanya melihat puing-puing sisa kebakaran yang melanda rumah makan itu. Ya...ternyata rumah makan itu sudah terbakar tanggal 8 Agustus 2015 kemarin. Akhirnya kita mencari rumah makan disekitar Malioboro saja sekalian jalan-jalan di Malioboro.

Ketika kami memilih menu makan dan minum, saya melihat ada menu “wedang sereh”. Wedang dalam bahasa indonesia berarti minuman. Wedang sereng dengan kata lain minuan yang berasal dari sereh. Jadi teringat tanaman di depan rumah yang menggerombol sangat subur meskipun musim kemarau. Itulah tanaman sereh atau serai dengan nama binomialnya Cymbopogon Citratus. Ternyata tanaman ini menghasilkan minyak atsiri.

Serai mengandung antioksidan flavonoid, dan senyawa fenolik seperti luteolin, glikosida, quercetin, kaempferol, elimicin, catecol, asam klorogenat, asam caffeic yang berkhasiat obat. Senyawa utama dalam serai adalah lemonal atau citral, yang memiliki sifat anti-jamur dan anti-mikroba, serta menyediakan bau lemon yang berbeda-beda. Sereh memiliki sifat anti-hiperlipidemia dan hiperkolesterolemia, yaitu mendukung kadar kolesterol yang sehat. Sereh efektif untuk mengobati berbagai jenis kanker tanpa mempengaruhi sel-sel tubuh yang normal dan sehat. Penelitian membuktikan aktivitas anti kanker sereh yang telah menunjukkan hasil menjanjikan dalam pencegahan kanker kulit. Penelitian lain juga telah menunjukkan sereh juga membantu untuk menghambat pertumbuhan sel kanker hati fase awal dan mencegah pembentukan lebih lanjut. Efek lainnya Yang diketemukan  adalah juga dapat menghambat pertumbuhan sel kanker payu dara.

foto : guru.or.id
Studi telah membuktikan bahwa minyak atsiri dalam sereh memiliki aktivitas anti biofilm , yang bermanfaat pencegahan terhadap infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Sereh mengandung fenol yang memiliki kemampuan menyebar dengan cepat melalui jaringan tubuh,  dan menyembuhkan biofilm yang terletak di mana saja pada tubuh. Sereh akan mengganggu pertumbuhan dan komunikasi kuman, sehingga akan membantu menghambat pembentukan biofilm. Minyak esensial dari sereh berguna untukpenggunaan topikal maupun internal untuk penyakit yang didiagnosis dengan biofilm seperti penyakit Lyme.

Penelitian telah menunjukkan bahwa minyak atsiri dalam sereh memiliki sifat anti mikroba dan anti-bakteri yang membantu memerangi infeksi yang disebabkan oleh berbagai bakteri patogen seperti Helicobacter pylori dan Escherichia coli. Sereh bermanfaat untuk pencegahan gangguan gastro intestinal seperti ulkus lambung, membantu merangsang fungsi usus dan memperbaiki pencernaan. Sifat anti inflamasi sereh bermanfaat untuk mengobati sembelit, ulcerative colitis, diare, mual dan perut nyeri.

Sereh juga bermanfat untuk menenangkan otot dan saraf, sehingga dapat membantu mendorong tidur yang nyenyak. Penelitian telah menunjukkan bahwa teh sereh memiliki sifat sedatif dan hipnotik,  yang membantu meningkatkan waktu dan kualitas tidur.

Sereh banyak digunakan sebagai obat untuk pengobatan batuk dan pilek. Seiring dengan senyawa sehat lainnya, yaitu  vitamin C  dalam serai membantu mengatasi penyumbatan hidung karena flu dan gangguan pernafasan lainnya seperti asma bronkial.

Selain untuk obat-obatan tradisional, serai umumnya digunakan pada masakan Asia, terutama masakan Indonesia, Vietnam, Thailand dan Malaysia. Sereh umumnya digunakan untuk menambah rasa pada minuman seperti teh, memasak kare, sup dll. Meskipun aman, namun penggunaan teh herbal sereh yang terbuat dari sereh dapat mengakibatkan reaksi alergi pada beberapa orang. Jika ada gejala alergi, dianjurkan untuk segera menghentikan penggunaan dan mencari bantuan medis segera.

Minyak sereh murni tidak harus diterapkan secara langsung pada tubuh,  karena dapat mengakibatkan reaksi yang bisa berbahaya. Oleh karena itu selalu dianjurkan untuk menghindarkan minyak sereh murni dari jangkauan anak. Dianjurkan untuk berkonsultasi dengan ahlil kesehatan sebelum mempergunakan minyak sereh untuk terapi pada kondisi khusus,  seperti kehamilan atau mencoba untuk hamil, menyusui dan selama pengobatan.

Sereh memiliki sifat galactagogic, yaitu yang mempromosikan pembentukan susu. Sereh juga efektif untuk melancarkan aliran menstruasi dan membantu menenangkan kram dan ketidaknyamanan saat menstruasi. Sereh juga membantu meredakan pembengkakan dan mujarab untuk varises. So...Segitu banyak manfaat sereh yang murah meriah dan mudah ditanam, boleh lah sesekali minuman ini. Atau kita pun sudah sering mencampurkan ketika memasak. Karena kita lebih baik mejaga kesehatan dibandingkan mengobati penyakit.

Rosul pun lebih meyukai mukmin yang sehat dibanding yang sakit. Tapi adakalanya kita tidak perlu berlebihan dalam mengkonsumsi sesuatu, karena Allah pun tidak menyukai sesuatu yang berlebihan.

Saturday, August 8, 2015

Menyapa dalam Untaian Pena 2

Menyapa dalam Untaian Pena 2
angelrie.wordpress.com
Salah satu resiko hidup dikota besar adalah mengikuti mobilitas kehidupan yang ada. Salah satunya transportasi. Di tempat ini pula saya belajar menjadi  pengendara yang baik (meskipun kadang-kadang sering emosi). Saya masih bermimpi,mungkin suatu saat jalan-jalan di tempat kita senyaman victoria park yang merupakan surganya para pejalan kaki. Atau mendekati kota-kota di kyoto atau tokyo yang tertib dan nyaman dalam menggunakan transportasi massal. Sebenarnya gampang kalo kita sadar bahwa yang memakai jalan bukan hanya kita.Sampai sekarang saya berdoa semoga perjalanan yang saya lakukan jangan sampai membahayakan diri sendiri apalagi orang lain.Yaa...tau sendiri,.lampu kuning malah tancap gas lebih kencang, trotoar yang harusnya buat pejalan kaki dipakai kendaraaan motor, tidak boleh belok malah belok karena tidak ada pak polisi dsb...

Beberapa bulan ini saya menerapkan peraturan sendiri dengan indikator klakson. Semakin sering saya memakai klakson itu artinya kesabaran dan kertiban dalam berkendara belum bagus. You wanna try with my method???

Menjalani rutinitas yang ada sering membuat bosan,tenang saja bayak hiburan,.kalo hiburan saya adalah membaca novel dan nonton film terutama film korea. Meskipun nonton film hanya di episode terakhir (itu lagi-lagi kelebihan saya hehehe ..*. saya sering heran ko bisa kreatifitas manusia yang tinggi. Banyangin saja novel meskipun fiksi bisa membuat pembaca seolah-olah berada dalam kehidupan yang sebenaranya. Tidak usah memikir jauh-jauh yang ada gambarnya seperti komik yang kita lebih gampang berimajinasi,.lha ini hanya berbentuk tulisan !!. 

Ayo ngaku siapa yang tidak berimajinasi dengan tongkat sihirnya harry potter,.atau membayangakian kisah cintanya seperti edward dan bella dalam tetralogi newmoon??

hwahahaha maaf untuk kedua novel tersebut jujur saya hanya membaca beberapa lembar terakhirnya saja karena pusing novel sebanyak dan setebal itu harus dibaca. Kalo ditumpuk bisa buat bantalan tidur (untuk kali ini lagi-lagi saya hanya membaca lembarran endingnya saja)..:)

Kembali lagi ke kreatifitas manusia untuk hiburan,lagi-lagi saya lebih respect dan memberi apresiasi kalau apresiasi itu tidak menyinggung profesi lain. Misal soal perfilm-an,kalu memang terlalu sulit untuk membuat scrip dan scenario film,tolong jangan melecehkan profesi lain..Misal dengan membuat film tentang suter ngesot-lah,suster keramas-lah yang notabene semua berbau mesum.

Kalo memang susah membuat scenario bisa mengangkat novel-novel yang sudah terbit, lihatlah film sekuel laskar pelang, KCB, tertralogi newmoon atau harry potter,.semuanya meledak dipasaran.

Atau mungkin kalo ingin mengembangkan kreatifitas untuk hiburan bisa mencontoh sang pembuat accoubt facebook Mark Zuckerberg (kalo lidah saya lebih mudah mengucap Mark-zurky hehehe maaf mister bukan bermasuk melecehkan),yang kreatifitasnya bisa dinikmati semua orang untuk hiburan dan menghasilkan uang. Karena saham facebook laku keras meskipun belakangan setelah facebook go public malah menurun nilai jualnya, tapi tetap tidak menurunkan pamor untuk dinikmati khalayak ramai. Atau kreatifitas dalam menciptakan produk baru yang tidak merugikan orang lain, sekarang sudah muncul produk mobile berlogo robot hijau yang diprediksikan mampu menggeser si Blackberry. Eh jangan salah Indonesia juga sering memborong beberapa penghargaan untuk kreatifitas slah satunya mengenai tekhnologi dikancah internasional..(Hidup Indonesia..!!!).

meskipun disis lain Indonesia sudah naik peringkan untuk level korupsi dan negara gagal (sudahlah tidak usah membicarakan politik, menggangu mood saya *.*..)

Wah sudah panjang mengetik sampai kemana-mana,tapi tidak usah dikali lebar, karena menurut rumus matematika panjang dikali lebar adalah luas (lagi-lagi out of topic)..

Bagaimanakah kabar mimpi anda hari ini?? Hidup tanpa mimpi katanya seperti hidup tanpa tujuan,jadi isinya lempengggg aja..Masa kita kalah sama iklan.Iklan saja mau mengeluarkan jargon “life in never flat!!!” yang kita tahu iklan kebanyakan  lebayy..:(

Menurut tausiah si AA *** (sensor dot com ) = Tidak apa-apa kita harus jatuh dan mengeluarkan air mata ketika membangun mimpi,karena Allah menciptakan kelenjar lakrimalis untuk memproduksi air mata pasti ada fungsinya. Tapi jangan sampai air mata itu menutupi pandangan kita terhadap nikmat yang sudah didapat.

Rangkaian cerita diatas hanya ingin menyapa anda, karena perasaan kita sudah  lama tidak berjumpa. Tulisan ini bermaksud menggurui tapi hanya ingin mencuba curhat dalam bentuk tulisan (kalau bahasa gaunya curcoolll alias curhat colongan). Kalau mau curhat balik diterima dengan baik asal tidak berbau SARA dan politik. Kalau isinya meloncat-loncat (flight of idea) ya maklum karena sudah saya “warning” pada saat opening..:)

Oh iya sebentar lagi Ramadhan, semoga kita masih diberi kesempatan untun bertemu dengan Ramadhan tahun ini dan menjalani dengan sempurna.

Selamat hari jum’at barakah, hari  dimana pertama kali bumi diciptakan dan pertama kali pula menusia diciptakan..:)

Friday, August 7, 2015

Menyapa dalam Untaian Pena

Menyapa dalam Untaian Pena

Wah sudah lama banget saya tidak membuat catatan,selain tidak ide juga belum mahir untuk menulis. Sering pula punya ide,eh lama kelamaan OOT (out of topic),hei  jangan salah itu ‘kelebihan “  saya dalam mengetik.:)
Apa kabar anda?? Apa kabar jejaring sosial?? Apa kabar dunia? Apa kabar dunia anda?? Apa kabar dunia sekitar??
Oh iya kabar saya (Alhamdulillah baik-baik saja), Tidak  terasa ya, sudah satu tahun lebih saya merantau dan “belajar” bekerja. Kenapa dikatakan ‘belajar” karena sampai sekrangpun saya belum bisa sepenuhnya menjalankan tugas saya dengan baik entah itu yang termaktub dalam sumpah profesi dan sumpah jabatah saya. Saya sudah mulai terbiasa dengan lingkaran birokrasi yang cukup membuat migrain kambuh,tapi tetap (sampai sekarang) belum bisa mengalahkan pre menstruasi syndrome dan dysminore saya tiap bulan..eh jangan salah saya tetap mensyukuri sakit bulanan itu, berarti saya masih berstatus sebagai perempuan because I’ve got period...
Memang tidak ada yang perlu disesalkan dengan keputusan yang harus dijalani dalam kehidupan kita entah itu soal rizki,lingkungan dan (ehm) jodoh..karena kita sendiri yang menjadi aktor-aktris dalam drama kehidupan kita sendiri. Hasilnya mau memuaskan atau tidak tergantung cara pandang masing-masing individu dalam menyikapi.
Ya sudahlah gak usah iri melihat kesuksesan orang lain,.capek tau..(pengalaman pribadi :P)
Karena menghitung nikmat orang lain yang didapat,daripada menghitung nikmat sendiri, hanya membuat stress sendiri dan percaya dech tolak ukur kesuksesan tiap orang berbeda, ada yang mengukur dari jabatan, karier,gaji, strata sosial, ada yang orientasi materi dunia dan ada pula yang memilih orientasi spiritual dan mental, tiap individu pasti berbeda, nah kalo ini hierarki Maslow berbicara.

Back to topik hidayat ( oh I mean back to topic).
Kalo mengetik memang enaknya pengalaman pribadi,karena kapasitas Mainboard otak saya belum bisa menganalisa fenomena yang ada, tapi baru sampai level curhat lebih kerennya menulis diary,.
Setahun belakangan merantau ke provinsi sebelah mau gak mau harus beradaptasi entah dari pekerjaan maupun budaya. Sering kali saya mengalami shock culture karena memang harus belajar. But it doesn’t matter because long life education..hohohoo beraatttt...!!!
Ada beberapa romantisme tempat kerja yang mengisi lembar diary kehidupan saya, misal ada seorang istri dan anak yang harus berjuang selama satu tahun terakhir menyembuhkan penyakit sang ayah karena diagnosa awal usus buntu. Namun kenyataannya jalan hidup bekehendak lain, selama satu tahun hasil operasinya malah menghasilkan infeksi dan selama satu tahun harus menjalani operasi per-usus-an selama 8 kali (kalo dibidang medis operasi ini harus termasuk operasi besar).Selama itu saya belajar ketelatenan istri-anak mengajak ngobrol dan ngaji disamping bed suami/ayah meskipun sang ayah sengaja ditidurkan dan akhirnya koma.Tapi tetap maut menyapa di bed ICU.Ah andai saja si pasien tau dan mendeteksi dini terhadap alarm-alarm biologis yang dikeluarkan oleh tubuhnya mungkin gak akan seperti ini.Tapi semuanya tidak perlu disesali kalo kita percaya pada takdirlah setelah kita berikhtiar.

Disisi lain saya belajar dari si bayi kembar karena dempet di dada,yang selama 12 bulan harus tinggal di NICU kemudian PICU dan terakhir menjalani seranggkaian proses pemisahan tubuh. Karena si bayi ini harus tumbuh dalam pengawasan medis. Selama itu pula saya belajar bagaiman keikhlasan seorang ibu-ayah untuk berpisah dengan sang buah hati,karena semenjak lahir sudah dirujuk ke rumah sakit pusat. Terbiasa beruarai air mata karena rindu ingin menyusui dan menggendong sang buah hati. Belajar sabar bolak-balik ke rumah sakit hanya untuk mendengar sapaan “ibu” dari sang belahan hati. Saya lagi-lagi harus bertafakur terhadap kebesaran Allah,.Bayi dempet dada tersebut dilahirkan secara NORMAL !!! hanya dengan bantuan bidan dan mengalami proses kelahiran dirumah selama 12 jam-an. Si ibu tidak tahu kalau anaknya kembar, dan selama kehamilan tidak pernah USG dan hanya periksa di puskesmas (lagi-lagi masalah biaya). Selama perawatan setelah operasi  semua perawat dipanggil ‘mama” .,termasuk saya..:)
Horeee!!! Terimakasih telah memanggil saya mama, berarti dalam diri saya msih terdapat aura keibuan..:P. Akhirnya si bayi tersebut bisa berkumpul lagi bersama keluarganya,.Finally happy ending juga...:)

Thursday, August 6, 2015

Mencintai Penanda Dosa

“Ah, surga masih jauh.”

Kisahnya dimulai dengan cerita indah disemester akhir kuliah. Dia muslimah yang taat, aktivis dakwah yang tanggunh, akhwat teladan dikampus dan penuh prestasi yang menyemangati rekan-rekannya. Kesyukuran makun lengkap tatkala prosesnya untuk menikah lancar dan mudah. Dia tinggal menghitung hari. Detik demi detik serasa menyusupkan bahagia dinafasnya.

Ikhwan itu sang calon suami, seorang lelaki yang mungkin menjadi dambaan semua sebayanya. Dia berasal dari tokoh keluarga terpandang  dan kaya-raya, tapi jelas tak manja. Dikenal juga sebagai “pembesar” dikalangan para aktivis dakwah, uasaha yang dirintis dari awal sejak kuliah telah mengentas banyak kawan , sungguh membanggakan. Awal-awal si muslimah yang berasal dari keluarga biasa, seadanya dan bersahaja itu tidak percaya diri. Tetapi niat baik dari masing-masing pihak mengatasi semuanya.

Hari akad walimah itu tinggal tujuh hari menjelang ketika sang ikhwan dengan mobil barunya datang kerumah dikontraknya bersama akhwat-akhwat lain. Sang muslimah terkejut ketika si calon suami tampak sendiri. Ya, hari itu mereka berencana meninjau rumah calon tempat tinggal yang akan mereka syurgakan bersama. Awalnya, ibunda silelaki dan adik perempuannya akan beserta agar batas syariat tetap terjaga. “afwan uhkti, ibu dan adik tidak jadi ikut karena mendadak uwak masuk ICU karena serangan jantung.” Ujar sang ikhwan berpenampilan eksekutif muda itu dengan wajah sesal dan merasa bersalah. “afwan juga, adakah beberapa akhwat teman anti yang bisa menjadi pendampingi agar rencana hari ini tetap berjalan.

“sayangnya tidak ada. Afwan, semua sedang ada acara dan keperluan. Bisakah ditunda?”.
“masalahnya besok saya harus berangkat keluar kota untuk beberapa hari. Sepertinya tidak ada waktu lagi. Baagaimana?

Akhirnya dengan memaksa dan membujuk salah seorang kawan kontrakan sang ukhti berkenan menemani mereka. Tetapi  ditengah jalan sang teman ditelpon rekan untuk suatu keperluan yang katanya gawat darurat. “saya menyesal membiarkannya turun ditengah perjalanan,” kata muslimah itu dengan sedikit terisak.“meskipun kami jaga sebaik-baiknya dengan duduk beda baris, dia didepan dan saya dibelakang, saya insyaf, itulah awal semua petakanya. Kami terlalu memudah-mudahkan”.

Ringkas cerita mereka akhirnya harus berdua saja meninjau rumah baru tempat kelak syurga cinta itu akan dibangun. Rumah itu tidak besar. Tetapi asri dan nyaman. Sang muslimah pamit kekamar mandi untuk hajatnya, dengan bantuan seekor kecoa yang membuatnya berteriak ketakutan, syaitan bekerja dengan lihai dan menakjubkan. “Dirumah yang seharusnya kami bangun syurga dalam ridhaNya, kami jatuh terjerembab ke neraka. Kami melakukan dosa besar terlaknat itu.

“kisahnya tak berhenti sampai disitu” lanjutnya setelah agak tenang dari isak tangis. “Pulang dari sana kami berada dalam gejolak yang menyiksa. Kami marah,kami kalut, kami sedih, merasa kotor, merasa jijik. Saya terus menangis di jok belakang. Dia menyetir dengan galau. Sesal itu menyakitkan kami. Kami merasa hancur.
Dan kecelakaan itupun terjadi. Mobil mereka menghantam truk pengangkut kayu ditikungan. Tepat sepekan sebelum pernikahan.

“Setelah hampir  empat bulan koma,” sambungnya, “akhirnya saya sadar. Pemulihan yang sungguh memakan waktu diperberat oleh kabar yang awalnya saya binggung harus mengucap apa. Saya hamil.Saya mengandung. Perzinahan terdosa itu membuahkan “karunia”. “ynag lebih membuat saya merasa langit runtuh dan bumi menghimpit adalah, ternyata calon suami saya, ayah dari anak saya, meninggal ditempat kecelakaan itu.

“doakan saya kuat ustadz, ujarnya. Ketika keluarga almarhum suami saya mencampakkannya begitu rupa. Karena keliuarga suami saya mengatakan “ bagaimana bisa kami percaya, bahwa itu cucu kami, bukan hasil ketidaksenonohanmu dengan pria lain yang membuat putra kami tersayang  meninggal karena frustasi”.
“doakan saya ustzadz, semoga keteguhan dan kesabaran saya atas ujian ini tak berubah menjadi kekersan hati yang tidak tahu malu. Dan semoga sesal dan taubat ini tak menghalangi saya dari mencintai anak itu sepenuh hati”
Sekelumit kisah diatas disadur dari kisah nyata yang ditulis oleh seorang ustadz terkenal dari kota pelajar, dan sayapun pernah mendengar kisah ini diceritakan kembali di radio MQ FM.

Setelah menuliskan kisah ini, saya hanya bisa menghela nafas panjang. Terbayang dibenak saya, hal yang sama ketika saya merawat soranga pasien yang masih muda, belum berusia 17 tahun yang mengalami depresi dan “baby blues”. Suatu syndrom psikologi yang menyebabkan sesorang frustasi ketika melahirkan, bahkan ketika melihat bayinya yang baru dilahirkan pun dia merasa jijik, marah bahkan ketakutan. Biasanya pada kondisi ini dihadapkan pada “unwanted pregnancy” atau kehamilan yang tidak diinginkan. Bisa saja kehamilan itu karena belum siap mental, tidak ada dukungan keluarga atapun kehamilan diluar nikah.

Tidak sedikit juga yang sebelumnya mencoba menggugurkan, namun malah mengancam jiwanya sendiri. Apakah itu mengatasi masalahanya?? Tidak, bahkan hanya menambah masalah bagi orang disekelilingnya.
Tapi tidak semua orang bisa berdamai dengan masa lalunya dan mau bertanggung jawab dengan apa yang telah diperbuatnya. Setiap diri punya kesempatan untuk memperbaiki diri.  Salah satunya dengan bertaubat dan mencintai sang penanda dosa itu. Bukan untuk dibunuh atau dihilangkan jejaknya.

Kalau memang kita belum siap untuk segala resiko,alangkah lebih baik kita menghindari untuk mendekatinya karena godaan itu datang dari manapun,, tidak peduli dia orang awam atau bukan, tidak melihat waktu dan tempat dia berpijak

QS 7:16 “dan iblis menjawab : karena Engkau telah menghukum saya tersesat saya akan benar-benar, (menghalang-halangi) mereka dari jalanMu yang lurus,

QS 7:17 kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dakan kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.
Memang kita bukanlah orang yang baik, tapi semoga kita termasuk orang- orang yang selalu berusaha untuk memperbaiki diri.

Wednesday, August 5, 2015

Matahariku

Brrtt..brtt.. 

sms masuk  dari mama “doakan mama-bapak ya,nanti kalau selesai wukuf mama mau telpon pas berdoa ditempat mustajab, kamu nanti mengamini”.

Nyeri..haru..pilu...mungkin itu sedikit dari sekian rasa ketika membaca sms itu. Jadi ingat perkataan mama ketika mengatakan “mama dosanya banyak,bersedekah belum bisa seroyal sahabat nabi,makanya hanya berharap doa anak yang mampu menolong ketika yaumul hisab nanti”.

Padahal saya sendiri  juga belum tentu doanya didengar,karena terlalu banyak dosa. Sering kali komposisi doa saya lebih besar untuk mendoakan diri sendiri dibandingkan mendoakan orang tua. Sedangkan orang tua?? Jangan terbalik dengan kita, mendoakan anak-anaknya lebih besar dibandingkan mendoakan dirinya-sendiri. 

Mama...

Tidak bisa kugambarkan tentang beliau,memang benar madrasah yang paling mujarab dibandingkan sekolah internasional manapun adalah didikan dan teladan seorang ibu. Bahkan ketika kedua adek lelakiku dan sepupu lelaki kutanyakan,ingin seperti apa istrinya kelak ?? jawabnya Cuma satu ‘ingin seperti mama’. Mama adalah seorang guru RA (TK dibawah naungan kementrian agama), beliau bertugas dipelosok pegunungan yang naik sepeda sekitar 45 menit.Kalau naik motor sekitar 30 menit. Mama bertugas di daerah itu dari tahum 1989.

Saya ikut mama di RA sekitar 3 tahun. Dulu perjalanan itu kami tempuh dengan sepeda,sering kali ketika saya mengantuk salah satu kali (pernah keduanya) masuk ke jeruji sepeda. Karena sering kali kena jeruji maka kedua kaki saya diikat ke depan dengan selendang kecil . Tapi dasarnya saya yang gak mau diam,sering kali bandel melepas ikatan itu.Hey..capek diikat kaki selama sekitar 45 menit,makanya saya bandel membuka ikatan itu.
Kemana-mana kalau ada rapat antar kecamatan maka sepeda itulah teman setia kami,kalau hujan saya yang membawakan payung meskipun air hujan itu tetap jatuh membasahi baju kami.

Kanan jalan adalah sungai besar,sebelah kiri adalah dinding gunung,yang terkadang ketika ketika haus kami mampir sebentar untuk minum di ‘belik’,ada kolam cekung diantara tebing pegununga yang bersumber dari mata air asli,rasanya dingin. Suatu ketika pas hujan turun kami tetap pulang dari RA,tiba-tiba ditengah jalan,bahu mama kejatuhan buah kelapa yang matang.Sayalah yang menangis,mama tetap menganggap tidak terjadi apa-apa. Tetap mengajar keesokan harinya,tetap bersih-bersih rumah,tetap memasak. 

Sering sekali kutanya mama ‘mama,udahlah pindah saja. Mama mau dimana bisa diajukan. Mau di dinas Insya Allah bisa dengan pengalaman mengajar puluhan tahun,riwayat pelatihan,diklat,dan seminar yang tidak terhitung. Kalau mau mengajar mama juga udah ditawarin pindah di dekat rumah. Biar tidak capek ma.”

Jawab mama ‘nanti RA itu tidak ada yang ngurusin,mama sudah merintis dari awal,nanti tidak ada yang mau ditempatkan disana’. Memang pas dulu saya sekolah RA, bangunan itu belum memiliki bangunan tetap,masih ‘menumpang’ pada rumah pak kyai (salah satu sesepuh) disana,dengan bangku dan fasilitas seadanya. Hingga sekarang sudah punya bangunan tembok sendiri dan fasilitas seadanya,itu merupakan  hasil perjuangan mengajukan dana dari kementrian dan sumbangan PLAN (salah satu oraganisasi internasional).Semua itu kerjasama para perintis dan sesepuh yang ada disana.

Untuk murid-muridnya jangan dibayangkan seperti anak didik dikota. Bersyukur mereka bisa mau sekolah dan beli seragam.Kadang untuk membayar SPP saja nunggak meskipun hanya Rp 10 ribu/bulan.

Yang paling memberatakan mama untuk tidak mau pindah adalah disana tidak ada yang mengayomi,karena guru RA disana yang PNS selama ini Cuma mama da yang paling tua adalah mama. Pernah ada guru kontrak disana dapat PNS tapi sayangnya tidak ditempatkan disana. FYI guru kontrak/GTT (guru tidak tetap) disana tiap bulan tidak mendapat gaji,Cuma dapat uang pengganti ongkos Rp 25 ribu. CATAT Cuma 25 ribu. Dan beberapa tahun ini diajukan oleh mama menjadi HONDA (honorer daerah) dapat tunjangan sekitar 200 ribu,itupun gaji dibayar tiap 6 bulan sekali. Kalo bukan karena pengabdian tidak mungkin mereka  mau mengabdi demi pendidikan anak bangsa. Jangan heran pagi sampai jam 12 mereka mengajar,subuh sebelum berangkat kadang mereka dagang dipasar,terus sore sehabis mengajar mereka berkutat di ladang atau dihutan.

Mama mengatakan “mereka (guru honorer)saja masih semangat untuk mengajar,masa mama yang cukup gajinya sekarang ditambah sertifikasi mau pindah. Mungkin mama dapat sertifikasi juga karena doa mereka.Kalo tidak ada mama kasihan mereka tidk ada yang bantu mengajar”.

Semenjak itu saya tidak pernah menyarankan untuk pindah lagi. Biarlah doa anak dididk dan para penduduk disana bisa membantu meringankan hisab mama kelak,mungkin saja doa dari anak-anaknya tidak cukup “ampuh” untuk dikabulkan karena masih berselimut dosa.

Untuk mengurus rumah tangga dari kecil kita tidak terbisa dengan pembantu.Jadi semua dijalani sendiri.Sosok mama menjadi guru, istri,ibu yang mengajari anaknya semuanya sendiri. Oleh sebab itu kita didik untuk membantu mama entah itu urusan rumah,sampai ketika musim menanam disawah dan panen tiba. Pas adek saya kecil dan ditinggal mengajar Cuma dititipin sama budhe depan rumah. Nanti pas pulang mengajar adek diambil alih sama mama. Sampaii saya pindah kebandung pun ketika kangen sama mama,minta dipaketin makanan yang berasal dari masakan mama.

Mengenai peran mama sebagai istri jangan ditanya peretia apa beliau. Sampai saudaranya yang lain menjuluki mama “Mutiah”. Tidak perlu saya ceritakan seperti apa sosok mama sehingga dijuluki “Mutiah”,biarlah itu menjadi cerita indah dan teladan sepanjang hidup bagi kami dan saudara mama. Kalau penasaran silahkan cari di google sososk sahabat nabi yang beranma Mutiah itu.

Mama..

Saya menulis disini bukan berarti mengesampingkan peran seorang ayah. Atau membuat sedih anda yang kebetulan memiliki takdir mamanya telah tiada. Apapun itu seorang ibu tetaplah dirindukan oleh anaknya. Kita tidak bisa melupakan ibu,karena ditubuh kita terdapat bekas tali pusat, yang tidak bisa dihilangkan. Bahwa bekas tali pusat itu mengingatkan kita pernah tinggal dirahim seorang ibu,dan menghisap semua oksigen,makanan,dan aliran darah dari sosok perempuan yang kelak dipanggil ibu/mama/umi atupun bunda.

Mama...

Hanya doa cara kami memelukmu dari jauh dengan cinta...

Tuesday, August 4, 2015

Buka Mata Hati dan Telinga 3

Ada kasus SLE (istilah singkatnya penyakit lupus), datang kondisi tubuhnya sudah terserang dimana-mana. Dari ginjal sudah tidak mampu mengeluarkan urine, jantung sudah menunjukkan hipotensi, paru-paru sudah terendam air,  hemoglobin sudah rendah banget dan kalau ditranfusi beliau menderita TRALI (tranfussion relatted acute lung injury). TRALI ini juga merupakan reaksi aoutoimun. Jadi ketika ditranfusi tubuhnya tidak mau menerima terutama paru-parunya, selain bentol-bentol, gatal-gatal, dan menyerang paru-paru dan mengakibatkan sesak nafas berat yang bisa mengakibatkan Respiratory failure (gagal nafas). 

Setelah mengkaji status sosial-budaya-ekonomi  pasien, dan sambil merenungi kondisi pasien. Ternyata beliau (pasien) sejak menikah uusia 15 tahun dan sekarang memiliki anak seusia 7 tahun. Sudah mengalami keguguran 1x. Saya membayangkan usia 15 tahun, dahulu masih asik dengan sekolah-main dan segudang kenakalan saya khas anak-anak. Seusia segitu saya tidak memikirkan bagaimana dan dengan apa besok makan, mempersiapkan menjadi seorang ibu, tidak harus berkutat dengan masalah rumah tangga. Sedangkan beliau?? Seusia segitu harus menyandang beran sebagai ibu dan istri, belum lagi ikut memikirkan ekonomi. Kalau stressor yang bertubi-tubi dan mekanisme koping terhadap stressornya bersifat mafadaptif hasilnya?? Ya seperti umumnya murung, pendiam, tertekan,introvet, perilaku yang bersifat destruktif lainnya.

Memang dewasa itu tidak bisa dilihat dari usia. Namun dari ilmu kejiwaan dan psikologi, tumbuh kembang manusia itu ada beberapa tahap dan salah satunya digolongkan berdasarkan umur. Jadi kesimpulan ketika diskusi sama dokter jaga dari pasien aotuimun tersebut adalah  mekanisme koping yang maladaptif  yang memperberat kondisi imunitas ibu tersebut, sehingga meyebabkan “dewasa sebelum waktunya”. Tentu saja itu bukan faktor tunggal yang menyebabkan penyakit tersebut, masih ada faktor lain yang membantu memeperberat penyakit tersebut. Beberapa tahun ini pasien yang masuk dengan kasus autoimun banyak menyerang usia produktif. Mungkin besok anda akan berminat dilakukan penelitian hubungan antara meningkatnya insiden penyakit outoimun dengan mekanisme koping terhadap stressor pada tiap-tiap individu.

Ada salah satu dokter yang iseng  menanyakan “joke” dengan saya.

Dokter : “teteh punya penyakit autoimun gak “
Saya jawab  “punya dok kadang alergi air dan makanan,saya alergi makan seafood terutama udang. Kalo saya iseng menyebutnya “EFA diseases”  dok.
Doker  : saya juga punya, dermatitis kontak alergi (jadi kulitnya sangat sensitif, memakai sabun berbeda, terkena udara kotos sedikit, berkeringat banyak, akan membuat kulit gatal dan bahkan membuat exzema). Teteh..saya baru dengar “EFA diseases”.??
Saya menjawab : “Expensive Food Allergies “ diseases..hahahaha kan seafood itu makanan mahal, apalagi udang windu, kan mahal..untungnya saya alergi dengan makanan yang mahal,.
Dokter : Hahahaha lucu-lucu..tapi teh, saya sudah mencoba mempertahankan imun saya. Mau tahu?? Teteh kan tahu namanya residen itu capek banget, ibartanya jungkir balik dengan seabrek tugas,praktek,operasi, dsb. Kalo saya stress alergi saya kambuh dengan cepat, bahkan hal sekecil apapun bisa embuat saya alergi. Saya sedang “trial” dengan tubuh saya sendiri. Saya mulai beradaptasi dengan stressor saya. Saya mencari pengalihan ketika stress, pokoknya saya berusaha  mencari mekanisme koping yang adaptif. Contoh kecil teteh sering kan saya senyum-senyum sendiri dan nyanyi-nyanyi sendiri, padahal aslinya saya sedang stress dan berusaha beradaptasi,pada saat itu saya sedang mengingat-ingat kejadian lucu atau konyol yang tadi saya kerjakan, Saya sedang  flashback terhadap aktivitas sebelumnya. Selain itu saya juga gak peduli makan banyak, karena tubuh saya butuh energi untuk membantu imun saya tetap bagus.

Saya juga ingaat pesan dari seorang dokter konsulen. Beliau mengatakan,kalo kita tidak sakit sebaiknya gak usah meminum bermacam-macam suplemen. Tuhan itu mencipatakn tubuh dengan sangat sempurna, kalau tubuh kita sedang  “error” pasi akan mengirimkan pesan bahwa tubuh kita sedang sakit. Jadi pada tubh yang sehat, untuk pemakaian suplemen dan obat-obat penambah imun efek jangka panjang hanya bersifat imunnosupressan (jadi menekan dan lama-lama melemahkan imun kita).  Dari percakapan itu saya mulai berpikir, benar juga dan akhirnya mencoba mencari variasi mekanisme koping yang adaptif terhadap stressor. Entah itu jalan-jalan, baca novel, mulai mengetik unek-unek saya, atau sesekali mencari “nutrisi  hati” .Hasilnya?? Saya  sudah bisa makan udang untuk beberapa biji tanpa rasa gatal . Wallohu Allam semua kesembuhan penyakit merupakan hak preogatif Allah, kita hanya berusaha untuk merawat dan menjaga karunia yang tidak terhingga ini.

Namun ada garis merah yang mampu saya tarik dari kasus tersebut, setiap orang pasti memiliki stressor masing-masing, jadi silahkan untuk mengatasi stressor tersebut dengan berbagai cara dan tentu saja tidak menyimpang dari norma-aturan dan agama yang kita anut. Saya salut dikota besar ini dengan tingkat stressor yang cukup tinggi (kemacetan, kriminalitas,tuntutan pekerjaan,dan stressor ekonomi dan gaya hidup), ketika malam jumat masih banyak orang yang mau mendatangi komplek DPU untuk mengikuti kajian agama dan muhasabah. Terlihat lelah dari wajah mereka namun masih semangat untuk mencari “nutrisi hati” di majelis ilmu agama, meskipun baru pulang kerja dan masih dengan setelah seragam kantor. Namun tidak menutup mata tidak sedikit diluar sana mencari hiburan sesuai dengan hobi, keyakinan, dan gaya hidup mereka masing-masing.

Forgive me ’cause I cant thank you enough
Forgive me when I doubt your love
Allah, Ya Allah Guide me all the way to your Jannah
Ya Allah, Don’t let me go astray ’cause I need you
By my side, I wish to be close
Close to You throughout my life 
(Guide me all the way song by Maher Zain)

Laahhh...bagaimana bisa cerita tentang tehknologi kok ujung-ujungnya membahas masalah kesehatan. Ya sudahlah namanya juga masih amatiran untuk mengetik sesuatu yang ada dibenak pikiran saya. Selamat jumat barokah. Yang merasa dirinya laki-laki dan beragama islam silahkan jumatan.:)

Kebenaran datangnya dari Allah, dan kesalahan semuanya milik saya.
Subhanakallahu wabi hamdika, Ashadu’ala illaha anta astaghfiruka wa’atubu ilaih.

Monday, August 3, 2015

Buka Mata Hati dan Telinga 2

Sering sekali saya iseng-iseng naik sepeda muterin komplek perumahan, nafas sudah ngos-ngos-an. Terakhir ikut senam hari minggu pagi..hasilnya??? badan pegel semua dan perut kram. Tapi kalo berjam-jam nonton film, main internet, mengoprek gadget, main game tidak membuat kram, palingan membuat kram jari. Beuhhh,...ckckck bagaimana tubuh dan sirkulasi otak lancar, kalo diajak beraktifitas sedikit saja sudah pege dan kram sana-sini. Bukankah ada kata “dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula”. Dan sehat fisik itu memiliki garis linear dengan sehat mental. Dan sebaliknya sehat mental akan berhubungan dengan sehat fisik. 

Ko bisa?? 

Okay lah kalo begitu,.saya akan ajak untuk mengingat kembali dan mensyukuri ciptaanNya.
Saya akan menceritakan berdasarkan pengalaman, ilmu yang saya dapatkan dan sedikit sharing sama lintas profesi. Kalo anda memiliki ilmu yang lebih ,silahkan untuk di sharing juga.

Kalo badan kita sehat maka otomatis kita akan bisa melakukan aktifitas, karena jiwa kita (termasuk hati-otak-perasaan) bisa di singkronkan untuk melakukan kegiatan yang mendukung aktivitas fisik kita. Hah?? Terlalu beribet ya?? Yaa baiklah..(ehm) kalo saya sakit. Misal terkena flu atau batuk saja saya sudah uring-uringan kalo sedikit saja melakukan kesalahan, selain itu juga kita agak minder juga kan? mengingat suara tidak merdu (pas keaadaan sehat saja suara kita sudah cempreng apalgi pas sakit), belum lagi kalau pilek yang ada sentrap-sentrup,bawa tissue kemana-mana. Nah dengan kondisi seperti itu saja udah mengganggu produktivitas saya,dan tentu saja tingkat percaya diri saya juga menurun. Ini contoh simple dari badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat.
 Sedangkan untuk contoh pengaruh jiwa yang sehat akan bisa membuat tubuh kita sehat (dan sebaliknya). Untuk kasus ini akan sedikit lebih rumit daripada contoh yang pertama.

Kita sering mendengar mengenai penyakit yang disebabkan oleh autoimun. Dengan kata lain penyakit yang disebabkan oleh sistem imun kita. Imunitas kita yang harusnya menjadi ‘tentara” untuk membunuh kuman dan serangan dari luar yang menyerang terhadap tubuh kita. Malah menyerang tubuh kita sendiri, sehingga  imunitas kita menyerang tubuh dan menyebabkan penyakit. Contohnya SLE (systemic lupus eritmaticus), GBS (gulliare barre syndrom), myastenia gravis, alergi (entah itu alergi terhadap makanan, air, udara, benda yang bisa berwujud berupa gatal,bentol,panas,dsb). 

Untuk imunitas kita kuat atau lemah sendiri dipengaruhi banyak faktor misal genetik, status gizi, lingkungan (terpapar polusi, zat kimia dll), dan status kejiwaan kita.

Nahh lho...ko bisa status mental ko bisa mempengaruhi sytem imun??. Sayangku,.cintaku..jika kita senang, bahagia, sedih, energi untuk metabolisme dalam tubuh itu akan kuat dibandingkin kita sedih. Nanti system syaraf dan system lain akan saling berhubungan mengirimkan “pesan” untuk di metabolisme dalam tubuh sehingga dia akan mengasilkan energi  yang cukup untuk digunakan dalam beraktifitas (kalo istilah kerennya ATP+ADP).  Nah kalo imun status mental sedang turun ibarat terjun bebas ke jurang, maka system-system tersebut akan berkurang metabolismenya dalam mengahasilkan energi. Kalao energinya berkurang maka kemampuan untuk melawat kuman dan serangan dari luar terhadap tubuhpun, akan menurun. Nah system imun kita akan extra kerja keras menjadi tentara. Lama-lama akan cepek, ya akhirnya tubuh kita mengirimkan sinyal kalau kita sakit. Misal: batuk, pilek,pusing,mual,panas dsb. Hehehe mohon maaf kalau penjelasan diatas kurang bisa dimengerti dan dijabarkan secara ilmiah (ya maklum dulu aja kuliah tidak pernah absen dari remedial atau mengulang).

Saya sesekali “menganalisis”  pasien dengan kasus autoimun datang ditempat saya. Saya akan memberi contoh kongkret, sebelumnya mohon maaf kalo membicarakan orang, semoga ini bisa menjadi ilmu bagi kita, bukan untuk menyebarkan aib beliau. Semoga beliau dilapangkan kuburnya dan diampuni dosanya.

“ALLAHUMMA ROBBANNAS ADZHIBILBA' SA ISYFI
 ANTASYSYAFI LA SYIFAUKA SYIFA' AN LA YUGHODIRU SAQOMA    “

Sunday, August 2, 2015

Buka Mata Hati dan Telinga


Sepotong kisah menemaniku mendapat hadiah kaki bengkak gara-gara jalan gak bener. Daripada meringis terus gara-gara kaki terantuk  ya sudahlah, Iseng-iseng menuliskan sesuatu. Dan sembari menunggu baju diputar dimesin cuci. Beginilah kalau hidup tidak bisa terlepas dengan teknologi. Sedikit-sedikit tergantung mesin.Mati lampu sedikit saja langsung binggung. Entah karena air tidak bisa mengalir, mesin cuci cuci tidak bisa berfungsi, atau kepanasan ganti  kipas angin / AC tidak bisa digunakan.

Seperti kasus yang saya alami, karena efek kemarau yang panjang maka aliran PDAM di komplek perumahan ini dijatah, biasanya waktu subuh dan menjelang tengah malam (sekitar jam 23.00) dan efeknya membuata saya sering mandi satu kali saja, ataupun kalau terpepet pindah ngungsi  ‘numpang” mandi di rumah sakit hehehe.

Begitu hebatkah seorang manusia tergantung dengan teknologi yang (katanya) memudahkan pekerjaan manusia. Tapi sadar atau tidak saya merasa semakin tergantung dengan tekhnologi, kadang-kadang menjauhkan rasa syukur saya terhadap sang pencipta.  Kadangkala kita merasa bangga dengan pencipataan tekhnologi mutakhir. Sombong dan lupa bahwa otak dan tangan kita diciptakan oleh Sang Maha Pencipta, sehingga kita mampu mencipkakan tekhnologi tersebut.

Coba saja sontoh ,tiap hari kita barnafas dan jarang ada orang yang menghitung berapa jumlah udara yang kita hirup. Oksigen kalau perliter dijual Rp 20 ribu,ukuran tabung 10 liter dan hanya bisa dipakai dalam 5 menit , sudah berapa nikmat yang tidak bisa kita hitung. Eh tunggu dulu jangan kira kita bernafas hanya membutuhkan oksigen saja, ada komponen lain yang kita hirup salah satunya nitrogen. Dan harga nitrogen dipasaran sekitar 10 ribu per liter. Masihkan kita mampu menghitung berapa nikmat yang telah kita terima?Sayangku..itu baru dari bernafas belum yang lainnya.

Kembali ke teknologi, teknologi seperti  dua sisi mata uang yang tajam. Berbagai macam produk teknologi mampu memudahkan umat manusia meenjalankan aktivitasnya. Menembus jarak ruang dan waktu. Produk telekomunikasi mampu membuat kita melintasi berbagai zona waktu , produk ineternet mampu membuat kita menjelajah berbagai belahan dunia.

Namun disisi lain menurut penglihatan saya, saya sering miris melihat efek yang tidak diharapkan dari teknologi komunikasi. Sadarkah kita dengan produk komunikasi ini  kita menjadi “generasi menunduk”. Hehehe kalau dulu pas jaman ROHIS generasi kita memang diajarkan untuk menjadi ‘generasi menunduk” kalo istilah awamnya GB = Ghodul Bashar alias menjaga pandangan. Jadi daripada mata lirik sana sini untuk melihat sesuatu yang membuat hati berdebar-debar, mendingan menunduk..

Ahh..itu kenangan lama waktu di ROHIS tapi sekarang ROHIS ada yang menganggap cikal bakal teroris, alias tempat kawah candradimuka (mendidik) generasi teroris. Sekejam dan sepicik itukan pikiran kita?? Atau hanya pikiran sempit dan tidak mampu mendapat “point of view” suatu masalah.
Ya sudahlah tiap orang dikaruniai kepala yang berbeda, tentu akan berbeda pula isinya.

Kembali ke generasi menunduk, maksud saya sekarang generasi  kita lebih memilih menunduk mengutak-atik segala produk telekomunikasi. Coba lihat saja pas kita di kendaraan umum atau di tempat-tempat umum, banyak orang lebih memilih menunduk memainkan sejumlah produk gadget entah itu BBM, what’s upp, facebook, twitter atau produk cyber lainnya.

Sambil menunggu atau bahkan jalanpun perhatian mereka (dan terkadang saya) lebih memilih ‘mengoprek” aplikasi tersebut, dari pada bertegur sapa dengan teman samping kanan-atau kiri, atau membaca buku meskipun itu hanya sejenis komik. Hei  jangan salah komik itu bukan hanya bacaan untuk anak-anak lho, sayapun sampai sekarang masih berburu komik-komik, apalagi kalau di toko buku, pasti mencari sample buku supaya bisa membaca gratis.
Begitulah generasi kita yang super-duper gaul. Bahkan terkadang saya kalah sama anak SD yang sudah bisa memainkan table sudah yang terbaru. Generasi sekarang bahkan saya pun terkadang lebih memilih mengoprek gadget daripada aktivitas fisik. Jadi ingat dulu mainanku adalah lompat tali, kelereng, layang-layang yang membuat sisi fenminimku kurang menonjol. Sekarang?? Semua mainan itu bisa berubah ke dalam bentuk “game” bahkan game membunuh pun sudah ada. Semua yang bersifat motorik dan kognitif sudah mulai berkurang digantikan dengan aktifitas yang mebuat otak pasif. Tidak percaya?? Ya sudahlah saya tidak memaksa..:)

Saturday, August 1, 2015

Nursing Anthology 2

Hwaaaa...tapi ada  kejadian konyol, beberapa bulan yang lalu. Ehm..suatu malam ketika saya sedang ke pasien, dan kebetulan perawat yang lain sedang sibuk dengan pasien masing-masing dan jaraknya cukup jauh. Kebetulan tidak ada orang didekat saya. Tiba-tiba dibelakang saya terdengar jelas suara perempuan mengaji (tapi saya tidak paham surat apa yang dibaca). Ketika saya menoleh,tiba-tiba saja suara itu berhenti dan tidak ada orang. Saya mengedarkan pandangan disekitar, masih sepi dan tidak ada orang,kebetulan tidak ada murrotal yang di stel. Biasanya diruangan kita untuk pasien yang sangat kritis, kita stel murrotal (khusus pasien muslim). 

Saya pun melanjutkan aktifitas saya untuk mengoplos obat dan memberikan terapi yang terjadwal. Eeehhh..lha ko ....suara perempuan mengaji itu terdengar jelas dibelakang saya. Saya menoleh lagi, dan hasilnya???  Nothing..!!!! Tidak ada orang satupun. Hormon Adrenalin saya pun meningkat, membuat jantung saya berdetak lebih kencang, saya merapal semua doa sebisanya. Dengan kekuatan hati saya pun membisikkan agak keras, dan berkata “silahkan kalau mau mengaji, tapi tolong jangan mengganggu saya, saya merasa tidak pernah menggangu kamu, kita memang diciptakan dengan dunia yang berbeda.”

Tiba-tiba, cepp...!!! suara orang mengaji itu sontak berhenti *.*. Setelah selesai  memberikan terapi maka saya pun kabur ke nurse station.wkwkwkwkwk.....(ternyata saya masih pengecut)
Untung suara orang mengaji,lha kalau orang cekikikan gak jelas?? .Sudahlah itu hanya salah satu pelangi memory seorang tenaga medis. Masih banyak cerita yang lebih asik dari itu. Tapi saya tidak berminat membahasnya cerita horor lainnya disini. 

Apa memang sesuatu yang berhubungan dengan malam begitu horor  ya??  sebenarnya tidak juga tergantung keberanian kita. Tapi memang salah satu tugas yang membutuhkan ‘mental’ kkuat adalah pas jaga malam. Karena memang irama sirkadian kita secara fitrahnya, menjadikan malam untuk istirahat. Kecuali kalo memang gaya hidupnya seperti (maaf) “kelelawar”.  Jadi siang untuk tidur dan malam untuk bekerja. Ketika yang lain berada diperaduan mimpi bagi tim yang jaga malam harus berkutat dengan tugasnya. Tidak peduli jam berapapun, kalo memang mau kritis ya kritis saja. Bisa jadi kita melakukan tindakan Resusitasi jantung paru, tindakan pemasangan alat, bahkan saya pun pernah membantu persalinan bayi yang sudah meninggal didalam, dengan kodisi ibunya yang semua organ terbantu dengan mesin. Ya tidak jarang juga ketika dini hari kita harus mengantarkan mayat ke kamar jenazah yang letaknya jauh dari peradaban. Perasaanpun bercampur aduk ketika dini hari mengantarkan jenazah, antara terkantuk-kantuk, capek, sedih melihat keluarga yang berurai air mata mengiringi jenazah yang kita bawa.

Disini saya tidak menonjolkan atau terlalu mengagungkan tenaga medis terutama perawat. Tapi sekali lagi hanya berbagi cerita. Jadi kita bisa saling menghargai profesi lain, karena saya masih tersinggung dengan film-film horor  tentang perawat , yang bersifat melecehkan dan berbau porografi. Apa itu judul suster ngesot, suster keramas..kalo mau ngesot ya ngesot aja mas, tidak usah pake perawat, dan juga semua orang bisa keramas tidak harus perawat.

Saya yakin profesi lalinpun memiliki cara tersendiri untuk bermanfaat bagi orang lain. Menurut Imam Hasan Albana manusia itu bisa mencari pahala dengn 3 jalan :

1. Dengan kekayaannya.

Tidak perlu dijelaskan lagi, bagi orang kaya dan dermawan, dan memiliki kekayaan lebih bisa membantu orang lain. Entah membuatkan panti asuhan, donatur tetap sebuah yayasan, meminjamkan uangnya untuk modal usaha. Sudah tidak perlu diragukan  “the miracle of giving” sudah sering dibahas mengenai manfaat dan keajaibannya. Entah oleh Ust Yusuf Mansur, Ust arifin Ilham, Ippho Santosa dsb.

2. Dengan ilmunya

Ilmu yang kita pelajari, bisa menjadi bekal kita untuk mengeruk pahala yang sebanyak-banyaknya. Entah dengan diajarkan ke orang lain (misal profesi pengajar), atau diaplikasi ke lapangan sesuai dengan bidangnya. Bukankan ada tiga amal yang tidak akan terputus pahalanya sampai kita meninggal : anak yang sholeh, ilmu yang bermanfaat, dan amal jariyah.

3. Dengan tenaganya.

Kalo memang kita “pas-pasan” memiliki kualifikasi diatas, kita juga bisa mencari pahala lewat tenaga. Contohnya petugas kebersihan. Saya sering binggung petugas kebersihan disini “dicaci dan diricaci dan drindu”. Dicaci dan diindu karena ketika telat mengankut sampah pasti warga akan “mencaci” kenapa telat, dan rindu, warga pun harap-harap cemas, kenapa tidak datang-datang, padahal sampah sudah menumpuk dan menimbulkan bau.

Untuk petugas kebersihan provinsi yang sering saya lihat, contohnya penyapu jalanan. Beliau sudah mulai beroperasi dari  jam 04.00-siang jam 11.00an- dan sore hari jam 17.00an.
Jangan sepelekan beliau, karena menurut salah satu liputan koran (lupa namanya), petugas kebersihan dikota bandung saja setiap bulan pasti ada yang tewas karena tertabrak ketika melaksanakan tugasnya menyapu jalan-jalan disini.

Ya begitulah saya sudah kutipkan beberapa cara untuk mencari pahala sesuai dengan kompetensi masing-masing. Jadi silahkan pilih sendiri sesuai dengan karakteristik diri sendiri ,sekali lagi saya tidak bermaksud menonjolkan profesi saya.
sebentar lagi hari raya ied Adha, selamat merayakan hari raya Qur’ban. Dan saya pun kebetulan jaga pagi (hehehe penting ya infonya???).

Hari raya Qurban yang mengajarkan kita untuk belajardari habil dan Qabil untuk mengorbankan yang terbaik bagi Tuhannya. Dan sekaligus menjadi tonggak sejarah pembunuhan manusia pertama kali di dunia ,karena memperebutkan wanita. Manusia  bisa saling membunuh hanya karena “3-TA” => harTA- tahTA dan wanita.

Ied Qurban yang mengajarkan kita belajar dari pengorbanan nabi Ibrahim untuk totalitas menyembah Allah, meskipun harus mengobarkan Ismail. Padahal bertahun-tahun meminta dan mendambakan seorang anak. Eh setelah didapat ,anaknya malah disuruh disembelih. Nabi Ismailpun begitu ridho untuk disembelih oleh ayahnya hanya dengan 3 syarat yang menharukan. Pertama ketika disembelih tutup matanya  agar tidak melihat prosesi dan kesedihan ayahnya ketika menyembelih beliau. Kedua tajamkan pedangnya supaya ketika melakukan prosesi, maka sekali tebas lehernya bisa putus. Dan yang terakhir nabi Ismail meminta kepada Ayahnya bahwa nabi Ibrahim membiarkan ibundanya (siti hajar) untuk terakhir kali menyentuh dan memeluk jasadnya. Hiks.hiks.hiks..pantesan anaknya sholeh begitu lha orang tuanya aja imannya bagus banget (kepengin.com.).

“ Ya Rabbku berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik, sesungguhnya Engkau Maha pendengar doa” (Doa nabi Zakaria untuk meminta anak  yang sholeh dalam QS Ali Imran:38).
Waahh...beneran nyrempet kemana-mana. Yap sampai disini saja ketikan saya. Selamat hari raya Ied Qurban, jangan lupa untuk puasa Arafah tanggal 9 dzulhijah, semoga umur menyampaikan kita untuk sholat Ied Adha, dan bagi wanita untuk dua hari itu taggal 9-10 Dzulhijah ditunda dahulu dari siklus bulanan (eh..boleh ya???)

Semua kebenaran datangnya dari-Nya dan kesalahan datangnya dari saya.

Subhanakallahu wabihamdika ashadu’alla illa anta, astaghfiruka waatubu ilaih.