Hwaaaa...tapi ada kejadian konyol, beberapa bulan yang lalu. Ehm..suatu malam ketika saya sedang ke pasien, dan kebetulan perawat yang lain sedang sibuk dengan pasien masing-masing dan jaraknya cukup jauh. Kebetulan tidak ada orang didekat saya. Tiba-tiba dibelakang saya terdengar jelas suara perempuan mengaji (tapi saya tidak paham surat apa yang dibaca). Ketika saya menoleh,tiba-tiba saja suara itu berhenti dan tidak ada orang. Saya mengedarkan pandangan disekitar, masih sepi dan tidak ada orang,kebetulan tidak ada murrotal yang di stel. Biasanya diruangan kita untuk pasien yang sangat kritis, kita stel murrotal (khusus pasien muslim).
Saya pun melanjutkan aktifitas saya untuk mengoplos obat dan memberikan terapi yang terjadwal. Eeehhh..lha ko ....suara perempuan mengaji itu terdengar jelas dibelakang saya. Saya menoleh lagi, dan hasilnya??? Nothing..!!!! Tidak ada orang satupun. Hormon Adrenalin saya pun meningkat, membuat jantung saya berdetak lebih kencang, saya merapal semua doa sebisanya. Dengan kekuatan hati saya pun membisikkan agak keras, dan berkata “silahkan kalau mau mengaji, tapi tolong jangan mengganggu saya, saya merasa tidak pernah menggangu kamu, kita memang diciptakan dengan dunia yang berbeda.”
Tiba-tiba, cepp...!!! suara orang mengaji itu sontak berhenti *.*. Setelah selesai memberikan terapi maka saya pun kabur ke nurse station.wkwkwkwkwk.....(ternyata saya masih pengecut)
Untung suara orang mengaji,lha kalau orang cekikikan gak jelas?? .Sudahlah itu hanya salah satu pelangi memory seorang tenaga medis. Masih banyak cerita yang lebih asik dari itu. Tapi saya tidak berminat membahasnya cerita horor lainnya disini.
Apa memang sesuatu yang berhubungan dengan malam begitu horor ya?? sebenarnya tidak juga tergantung keberanian kita. Tapi memang salah satu tugas yang membutuhkan ‘mental’ kkuat adalah pas jaga malam. Karena memang irama sirkadian kita secara fitrahnya, menjadikan malam untuk istirahat. Kecuali kalo memang gaya hidupnya seperti (maaf) “kelelawar”. Jadi siang untuk tidur dan malam untuk bekerja. Ketika yang lain berada diperaduan mimpi bagi tim yang jaga malam harus berkutat dengan tugasnya. Tidak peduli jam berapapun, kalo memang mau kritis ya kritis saja. Bisa jadi kita melakukan tindakan Resusitasi jantung paru, tindakan pemasangan alat, bahkan saya pun pernah membantu persalinan bayi yang sudah meninggal didalam, dengan kodisi ibunya yang semua organ terbantu dengan mesin. Ya tidak jarang juga ketika dini hari kita harus mengantarkan mayat ke kamar jenazah yang letaknya jauh dari peradaban. Perasaanpun bercampur aduk ketika dini hari mengantarkan jenazah, antara terkantuk-kantuk, capek, sedih melihat keluarga yang berurai air mata mengiringi jenazah yang kita bawa.
Disini saya tidak menonjolkan atau terlalu mengagungkan tenaga medis terutama perawat. Tapi sekali lagi hanya berbagi cerita. Jadi kita bisa saling menghargai profesi lain, karena saya masih tersinggung dengan film-film horor tentang perawat , yang bersifat melecehkan dan berbau porografi. Apa itu judul suster ngesot, suster keramas..kalo mau ngesot ya ngesot aja mas, tidak usah pake perawat, dan juga semua orang bisa keramas tidak harus perawat.
Saya yakin profesi lalinpun memiliki cara tersendiri untuk bermanfaat bagi orang lain. Menurut Imam Hasan Albana manusia itu bisa mencari pahala dengn 3 jalan :
1. Dengan kekayaannya.
Tidak perlu dijelaskan lagi, bagi orang kaya dan dermawan, dan memiliki kekayaan lebih bisa membantu orang lain. Entah membuatkan panti asuhan, donatur tetap sebuah yayasan, meminjamkan uangnya untuk modal usaha. Sudah tidak perlu diragukan “the miracle of giving” sudah sering dibahas mengenai manfaat dan keajaibannya. Entah oleh Ust Yusuf Mansur, Ust arifin Ilham, Ippho Santosa dsb.
2. Dengan ilmunya
Ilmu yang kita pelajari, bisa menjadi bekal kita untuk mengeruk pahala yang sebanyak-banyaknya. Entah dengan diajarkan ke orang lain (misal profesi pengajar), atau diaplikasi ke lapangan sesuai dengan bidangnya. Bukankan ada tiga amal yang tidak akan terputus pahalanya sampai kita meninggal : anak yang sholeh, ilmu yang bermanfaat, dan amal jariyah.
3. Dengan tenaganya.
Kalo memang kita “pas-pasan” memiliki kualifikasi diatas, kita juga bisa mencari pahala lewat tenaga. Contohnya petugas kebersihan. Saya sering binggung petugas kebersihan disini “dicaci dan diricaci dan drindu”. Dicaci dan diindu karena ketika telat mengankut sampah pasti warga akan “mencaci” kenapa telat, dan rindu, warga pun harap-harap cemas, kenapa tidak datang-datang, padahal sampah sudah menumpuk dan menimbulkan bau.
Untuk petugas kebersihan provinsi yang sering saya lihat, contohnya penyapu jalanan. Beliau sudah mulai beroperasi dari jam 04.00-siang jam 11.00an- dan sore hari jam 17.00an.
Jangan sepelekan beliau, karena menurut salah satu liputan koran (lupa namanya), petugas kebersihan dikota bandung saja setiap bulan pasti ada yang tewas karena tertabrak ketika melaksanakan tugasnya menyapu jalan-jalan disini.
Ya begitulah saya sudah kutipkan beberapa cara untuk mencari pahala sesuai dengan kompetensi masing-masing. Jadi silahkan pilih sendiri sesuai dengan karakteristik diri sendiri ,sekali lagi saya tidak bermaksud menonjolkan profesi saya.
sebentar lagi hari raya ied Adha, selamat merayakan hari raya Qur’ban. Dan saya pun kebetulan jaga pagi (hehehe penting ya infonya???).
Hari raya Qurban yang mengajarkan kita untuk belajardari habil dan Qabil untuk mengorbankan yang terbaik bagi Tuhannya. Dan sekaligus menjadi tonggak sejarah pembunuhan manusia pertama kali di dunia ,karena memperebutkan wanita. Manusia bisa saling membunuh hanya karena “3-TA” => harTA- tahTA dan wanita.
Ied Qurban yang mengajarkan kita belajar dari pengorbanan nabi Ibrahim untuk totalitas menyembah Allah, meskipun harus mengobarkan Ismail. Padahal bertahun-tahun meminta dan mendambakan seorang anak. Eh setelah didapat ,anaknya malah disuruh disembelih. Nabi Ismailpun begitu ridho untuk disembelih oleh ayahnya hanya dengan 3 syarat yang menharukan. Pertama ketika disembelih tutup matanya agar tidak melihat prosesi dan kesedihan ayahnya ketika menyembelih beliau. Kedua tajamkan pedangnya supaya ketika melakukan prosesi, maka sekali tebas lehernya bisa putus. Dan yang terakhir nabi Ismail meminta kepada Ayahnya bahwa nabi Ibrahim membiarkan ibundanya (siti hajar) untuk terakhir kali menyentuh dan memeluk jasadnya. Hiks.hiks.hiks..pantesan anaknya sholeh begitu lha orang tuanya aja imannya bagus banget (kepengin.com.).
“ Ya Rabbku berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik, sesungguhnya Engkau Maha pendengar doa” (Doa nabi Zakaria untuk meminta anak yang sholeh dalam QS Ali Imran:38).
Waahh...beneran nyrempet kemana-mana. Yap sampai disini saja ketikan saya. Selamat hari raya Ied Qurban, jangan lupa untuk puasa Arafah tanggal 9 dzulhijah, semoga umur menyampaikan kita untuk sholat Ied Adha, dan bagi wanita untuk dua hari itu taggal 9-10 Dzulhijah ditunda dahulu dari siklus bulanan (eh..boleh ya???)
Semua kebenaran datangnya dari-Nya dan kesalahan datangnya dari saya.
Subhanakallahu wabihamdika ashadu’alla illa anta, astaghfiruka waatubu ilaih.