Monday, August 3, 2015

Buka Mata Hati dan Telinga 2

Sering sekali saya iseng-iseng naik sepeda muterin komplek perumahan, nafas sudah ngos-ngos-an. Terakhir ikut senam hari minggu pagi..hasilnya??? badan pegel semua dan perut kram. Tapi kalo berjam-jam nonton film, main internet, mengoprek gadget, main game tidak membuat kram, palingan membuat kram jari. Beuhhh,...ckckck bagaimana tubuh dan sirkulasi otak lancar, kalo diajak beraktifitas sedikit saja sudah pege dan kram sana-sini. Bukankah ada kata “dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula”. Dan sehat fisik itu memiliki garis linear dengan sehat mental. Dan sebaliknya sehat mental akan berhubungan dengan sehat fisik. 

Ko bisa?? 

Okay lah kalo begitu,.saya akan ajak untuk mengingat kembali dan mensyukuri ciptaanNya.
Saya akan menceritakan berdasarkan pengalaman, ilmu yang saya dapatkan dan sedikit sharing sama lintas profesi. Kalo anda memiliki ilmu yang lebih ,silahkan untuk di sharing juga.

Kalo badan kita sehat maka otomatis kita akan bisa melakukan aktifitas, karena jiwa kita (termasuk hati-otak-perasaan) bisa di singkronkan untuk melakukan kegiatan yang mendukung aktivitas fisik kita. Hah?? Terlalu beribet ya?? Yaa baiklah..(ehm) kalo saya sakit. Misal terkena flu atau batuk saja saya sudah uring-uringan kalo sedikit saja melakukan kesalahan, selain itu juga kita agak minder juga kan? mengingat suara tidak merdu (pas keaadaan sehat saja suara kita sudah cempreng apalgi pas sakit), belum lagi kalau pilek yang ada sentrap-sentrup,bawa tissue kemana-mana. Nah dengan kondisi seperti itu saja udah mengganggu produktivitas saya,dan tentu saja tingkat percaya diri saya juga menurun. Ini contoh simple dari badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat.
 Sedangkan untuk contoh pengaruh jiwa yang sehat akan bisa membuat tubuh kita sehat (dan sebaliknya). Untuk kasus ini akan sedikit lebih rumit daripada contoh yang pertama.

Kita sering mendengar mengenai penyakit yang disebabkan oleh autoimun. Dengan kata lain penyakit yang disebabkan oleh sistem imun kita. Imunitas kita yang harusnya menjadi ‘tentara” untuk membunuh kuman dan serangan dari luar yang menyerang terhadap tubuh kita. Malah menyerang tubuh kita sendiri, sehingga  imunitas kita menyerang tubuh dan menyebabkan penyakit. Contohnya SLE (systemic lupus eritmaticus), GBS (gulliare barre syndrom), myastenia gravis, alergi (entah itu alergi terhadap makanan, air, udara, benda yang bisa berwujud berupa gatal,bentol,panas,dsb). 

Untuk imunitas kita kuat atau lemah sendiri dipengaruhi banyak faktor misal genetik, status gizi, lingkungan (terpapar polusi, zat kimia dll), dan status kejiwaan kita.

Nahh lho...ko bisa status mental ko bisa mempengaruhi sytem imun??. Sayangku,.cintaku..jika kita senang, bahagia, sedih, energi untuk metabolisme dalam tubuh itu akan kuat dibandingkin kita sedih. Nanti system syaraf dan system lain akan saling berhubungan mengirimkan “pesan” untuk di metabolisme dalam tubuh sehingga dia akan mengasilkan energi  yang cukup untuk digunakan dalam beraktifitas (kalo istilah kerennya ATP+ADP).  Nah kalo imun status mental sedang turun ibarat terjun bebas ke jurang, maka system-system tersebut akan berkurang metabolismenya dalam mengahasilkan energi. Kalao energinya berkurang maka kemampuan untuk melawat kuman dan serangan dari luar terhadap tubuhpun, akan menurun. Nah system imun kita akan extra kerja keras menjadi tentara. Lama-lama akan cepek, ya akhirnya tubuh kita mengirimkan sinyal kalau kita sakit. Misal: batuk, pilek,pusing,mual,panas dsb. Hehehe mohon maaf kalau penjelasan diatas kurang bisa dimengerti dan dijabarkan secara ilmiah (ya maklum dulu aja kuliah tidak pernah absen dari remedial atau mengulang).

Saya sesekali “menganalisis”  pasien dengan kasus autoimun datang ditempat saya. Saya akan memberi contoh kongkret, sebelumnya mohon maaf kalo membicarakan orang, semoga ini bisa menjadi ilmu bagi kita, bukan untuk menyebarkan aib beliau. Semoga beliau dilapangkan kuburnya dan diampuni dosanya.

“ALLAHUMMA ROBBANNAS ADZHIBILBA' SA ISYFI
 ANTASYSYAFI LA SYIFAUKA SYIFA' AN LA YUGHODIRU SAQOMA    “

No comments:

Post a Comment